webnovel

Rahasia Bintang Yang Terbongkar

Pukul 7 malam, Bulan belum saja pulang ke ruamh. Bintang yang sedari khawatir dengan adiknya itu tidak henti-hentinya mondar mandir kesana kemari sembari sesekali melihat kearah jendela memantau Bulan dari gerbang.

"Duh si Bulan, kenapa ponselnya pakai gak aktif segala sih! Aku kan jadi tambah khawatir saja. Sebenarnya apa yang ia lakukan bersama dengan Kak Mars sampai-sampai jam segini belum pulang juga," gumam Bintang seraya menggigit jempolnya pertanda ia sedang amat khawatir.

"Kak Mars? Apa aku telpon saja dia. Ah iya benar juga, kenapa aku tidak terpikirkan keapada Kak Mars yah." Pikir Bintang lalu ia pun segera mengambil ponsel di atas laci.

Namun, baru saja ia akan menghubungi Mars, tampaknya ia lupa bahwa di ponselnya tidak ada nomor Mars. Bintang pun menepuk dahinya sendiri.

"Bodoh apa oon sih aku! Jelas-jelas aku tidak punya nomor Kak Mars, yang ada malah nomor abangnya, hem menyebalkan. Tapi… tidak ada salahnya juga sih aku minta nomor Kak Mars ke Bang Galaxi," ujarnya seketika teringat kepada Galaxi.

Tok Tok Tok

"Bintang! Bintang….," teriak Bu Asa memanggil Bintang dari balik pintu kamarnya.

"Ah iya Mah!" jawab Bintang lalu ia segera membukakan pintu kamarnya.

"Apa Mah teriak-teriak, Bintang punya telinga dan berfungsi semua, jadi Mamah gak perlu panggil Bintang dengan sekencang tadi," protes Bintang dengan wajah ketus.

"Iya Bintang… Maafin Mamah. Lagian mamah kira kamu juga tidak ada di rumah sama adaik kamu itu yang sampai sekarang belum pulang juga."

"Eh iya, diruang tamu ada teman kamu, segeralah temuia dia," ujar Bu Asa.

"Teman! Siapa Mah?" tanya Bintang terkejut.

"Sudah cepat temui saja dia, nanti kamu juga tahu," jawab Bu Asa sembari pergi dari hadapan Bintang.

"Ah siapa sih! Ko tumbenan banget malam-malam main kerumah?" gumam Bintang sembari menutup pintu kamarnya dan menuju ruang tamu dengan segera.

Dilihatnya Oleh Bintang, seseorang yang sangat ia kenal dan selalu membuatnya jengkel tiba-tiba ada di rumahnya dan mengetahui alamat ruamhnya.

"Kak Ronzi?!" sahut Bintanng dengan kedua matanya terbelalak kaget melihat keberadaan Ronzi yang tengah terduduk di ruang tamu.

"Hai Bintang!" sapa Ronzi dengan santainya.

"Kamu kenapa kesini Kak, ini sudah malam juga loh!" ujar Bintang sembari duduk di dekat Ronzi.

"Ini rumah kamu yah, akhirnya aku tidak salah alamat juga," ujarnya menghiraukan ucapan Bintang.

"Kak Ronzi… aku serius, Kak Ronzi kesini mau ngapain malam-malam?" tanya Bintang dengan raut wjah penuh kesal.

"Nggak di tawarin minum dulu nih?" tanya Ronzi lagi-lagi mengalihkan pertanyaan Bintang.

"Ih dasar yah kamu ini Kak, bentar aku ambilkan dulu," tukas Bintang ketus sembari pergi menuju dapur untuk mengambilkan air minum. Bintang tahu bahwa Ronzi adalah pria yang tidak seperti kebanyakan pria lainnya. Keinginan Ronzi harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum ia focus.

"Silahkan diminum!" sahut Bintang dengan ketusnya.

"Ikhlas gak nih?" tanya Ronzi kembali yang lagi-lagi membuat Bintang kesal.

"Iya ikhlas, silahkan diminum lalu jawab pertanyaanku," jawab Bintang dengan wjah masam.

"Emmm… minumannya enak sekali. Terimakasih."

"Itu hanya air putih biasa, jadi kamu jangan bohong."

"Apapun yang kamu buat, saya rasa akan tetap enak di nikmati," ujar Ronzi menggoda Bintang yang sedang kesal.

"Ni cowok makin gak jelas!" batin Bintang.

"Aku mau tanya sama kamu. Apa benar kamu sudah punya calon?" celetuk Ronzi dengan pertanyaan yang membuat jantung Bintang seperti berhenti berdegup.

"Hah apah, gak! Kata siapa hey… aku ini masih bau kencur. Mana ada laki-laki yang mau jadikan aku sebagai calon. Jangan mengada-ngada deh Kak. Sekarang aku mau tanya kenapa Kak Ronzi datang kerumahku malam gini?" tanya Bintang berusaha mengalihkan kembali pembahasan Ronzi.

Ronzi menghela nafas panjang, ia sadar bahwa wanita yang disukainya itu sudah memiliki calon. Rumor yang ia dengar pun ternyata tidak salah.

"Kamu jangan menyangkal Bintang. Lihatlah ini, berita tentang kamu yang sudah berkencan hingga sudah memiliki tunangan," ungkap Ronzi sembari menunjukan salah satu postingan di instagram.

Dilihatnya oleh Bintang, postingan dari Instagram dengan nama akun @gosip_panas menyebarkan berita tentang dirinya yang sudah berkencan dengan pria dewasa disekolah, bahkan akun gossip tersebut memberitakan bahwa Bintang akan segera menikah dalam waktu dekat.

Sontak saja berita yang baru saja dibaca oleh Bintang membuat dirinya kaget kepalang.

"Astagfirulloh… siapa yang sudah melakukan hal sejahat ini kepadaku?" gumam Bintang bertanya-tanya.

"Jadi, rumor ini tidak nyata?" tanya Ronzi serius.

"Je-jelas tidak nyata Kak, a-aku tidak ada niat untuk menikah di-"

"Kak, kita bicara di luar saja," sambung Bintang sembari langsung menarik tangan Ronzi dan pergi keluar rumah.

"Loh kenapa tiba-tiba keluar, bukankah lebih baik kita bicara di dalam saja?" tanya Ronzoi heran setelah Bintang membawanyapergi keluar rumah, tepatnya duduk di Gajebo.

"Gak papah, aku tidak ingin Mamah mendengarkan perakapan kita, kamu kan tahu Kak, kalo orang tua itu suka khawatir saja dengan anaknya," jawab Bintang membuat alasan. Padahal sebenarnya, Bintang ingin merahasiakan masalah yang baru saja ia ketahui. Dan ia tidak bisa membantah di hadapan mamahnya kalo sebenarnya rumor yang ada di postingan itu hampir benar.

"Baiklah jadi alasan Kak Ronzi datang ke rumahku malam-malam karena ingin memastikan rumor ini?" tanya Bintang serius.

"Ya sebenarnya tujuan aku kesini bukan hanya ingin memberitahukan berita saja, tapi aku juga ingin memastikan hal lain lagi kepada kamu Bintang," tukas Ronzi seketika terlihat serius dalam berbicara kepada Bintang.

"Ada apa sebenarnya dengan Kak Ronzi, kenapa ia sangat ingin tahu tentang hal mengenai diriku, bahkan sampai serius dalam menanggapi rumor ini," batin Bintang heran. Pasalanya untuk pertama kalinya ia melihat Ronzi sangat serius berbicara kepdanya.

"Lihatlah foto postingan selanjutnya," titah Ronzi.

Bintang pun segera mengambil ponsel Ronzi kembali dan menggeser postingan berita tentang rumornya itu.

Dilihatnya oleh Bintang bahwa postingan slide kedua itu memperlihatkan ia sedang bertatap-tatapan dengan dekatnya bersama seorang lelaki dewasa di dalam kelas. Ya seorang laki-laki yang akan menjadi calon suaminya.

"Apa-apaanpoto ini? Siapa yang berani mengambil poto ini diam-diam dan menyebarkannya?" sahut Bintang bertanya-tanya. Ia benar-benr di buat terkejut kembali dengan masalah yang tiba-tiba menimpa dirinya.

"Jadi benar Bintang, poto ini bukanlah editan? Kamu dan Pak Galaxi bukan hanya sebagi seorang pembimbing dan seorang murid saja. Tapi ada hal yang special di antara kalian berdua," ujar Ronzi menegaskan kembali tentang dugaannya itu.

"Ya… aku dan Pak Galaxi hanya sebagai murid dan pembimbing saja Kak, gak lebih dari itu," sanggah Bintang berusaha membantah rumor dan dugaan Ronzi terhadap dirinya.

"Kamu tidak usah berbohong Bintang, poto ini sudah jelas bahwa ada hal yang serius diantara kamu dan Pak Galaxi," balas Ronzi sembari menutup layer ponselnya. Lalu Ronzi pun seketika beranjak dari duduknya.

"Kak! Perayalah kepadaku, tidak ada apa-apa diantara aku dan Pak Galaxi. Poto itu hanyalah sebuah kesalah pahaman," jelas Bintang sembari menahan Ronzi yang hendak pergi, karena dirinya belum selesai menjelaskan semua kesalah pahaman Ronzi terhadap dirinya.

"Kalo begitu, sepertinya cukup sampai disini saja Bintang. Aku tidak ingin mengganggu hubungan kamu dengan Pak Galaxi."

"Kak Ronzi, sebenarnya Kakak kenapa sih?" tanya Bintang heran.

"Bintang, bagaimana aku bisa mengungkapkan alasan aku yang sangat memperhatikan kamu. Sedangkan kamu tidak menyadari akan sikapku selama ini," ujar Ronzi lalu pergi meninggalkan Bintang.

"Kak! Kak Ronzi!" teriak Bintang memaggil Ronzi. Akan tetapi Ronzi tetap pulang dan pergi dari rumah Bintang tanpa menghiraukan Bintang yang tengah memanggilnya itu.