Lugu sangat lugu dan sangat polos, itulah Tuan calon CEO termuda bernama Gara Xien. Lelaki blasteran indo-cina ini sudah berumur dua puluh lima tahun, namun tingkahnya yang seperti anak kecil, membuat kedua orangtuanya ragu menjadikan putra tunggalnya itu seorang CEO. Sikap naif atau kepolosannya ini kerap dijadikan bahan ejekan kepadanya. Itu terjadi saat adik yang ia sangat sayangi selalu merendahkan dirinya yang terlalu polos dan naif. Hal-hal itu terus terjadi, hingga suatu hari ia mendapatkan kabar dirinya bukan anak kandung keluarga itu dari seseorang misterius. Ia harus menghadapi kenyataan itu semua, saat dirinya sudah mulai mencintai seseorang gadis kecil yang ia temui di toko permen. "Kamu itu tidak pantas menyukaiku. Kamu hanya anak seorang pembunuh. Gara!" Acha. "Kenapa kalau Ayah kandungku telah membunuh Ayahmu. Apa masalah keluarga itu harus di lampiaskan pada perasaan. Kalian tidak pernah mengerti perasaanku. Aku menyayangimu dan ingin bebas bersamamu." Gara. "Aku menyesal menjadi istrimu!" Acha. "Tapi aku tidak menyesal menjadi suamimu." Gara. Ikuti kisah mereka istri Tuan lugu. 'Gara, Acha.'