webnovel

Inayah, Mengurai Gelap

Saat hidup terasa begitu melelahkan dengan segalanya yang begitu menggiurkan, terjebak dalam kubangan hitam berputar-putar mencari jalan keluar. Saat hidup terasa sangat memuakan dengan segala sandiwaranya mencoba tetap tersenyum lalu kembali menapaki takdir tanpa tahu kemana jalan akan membawa akhir. Dan saat semua orang hanya menontonnya dengan tawanya yang pecah, sambil berseru, “Dia hanya seorang anak itik yang merindu matahari.” Tapi Ia percaya, “Fainni Qorib”, sesungguhnya, tak sejengkalpun kita diabaikan. Buku ini tentang perjuangan meraih apa yang diyakini “menang”

Ismi_Dey · 若者
レビュー数が足りません
23 Chs

SIMBOK SAKIT

Naya Pov

Aku sedang keluar dari gedung, memberhentikan motor dan menyalakan ponsel untuk mengecek saja. Bukan apa-apa, aku bukannya orang yang sibuk dengan setumpuk kegiatan di sekolah. Bisa dibilang aku adalah murid paling apatis dan hanya yang penting sekolah, tak bermasalah dengan teman-teman. Sudah itu saja. Ujian sudah hampir dekat jadi aku merasa santai saja dengan segala pernak-perniknya.

"Hem, Nay, kita minta libur saja minggu ini," ajak Jean.

"Kenapa?" tanyaku.

"Pakai nanya, kita kan ujian Inayah, ya kali kerja sampai malem paginya kita ujian. Capeklah!" gerutu Jean mengerucutkan bibirnya. Aku tersenyum saja melihatnya.

"Apa semengerikan itu?" tanyaku menyandai.

"Kamu nggak ngerasa berat, Nay?" tanya Jean heran.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください