webnovel

Impoten Without You

都市
連載中 · 346.6K ビュー
  • 173 章
    コンテンツ
  • 5.0
    42 レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

"Bukankah kamu harus menyelesaikan tantangan mereka karena sudah kalah dalam permainan, Nona?" "Lalu, untuk apa kamu terburu-buru pergi jika semuanya tidak kamu selesaikan dengan baik, hmm?" "Aku akan membiarkan dirimu pergi. Tapi setelah itu, kamu harus memenuhi janjimu untuk datang ke hotel." __ Avnan Zhafier Rheizada. ... "Bisakah kita lupakan soal itu? Aku hanya tidak mau, Anda menyesal karena keputusan yang telah anda buat, Tuan yang terhormat," "Jadi, aku akan pergi sekarang untuk membuat semuanya menjadi baik-baik saja diantara kita." "Aku hanya tidak ingin, Anda membuat kesalahan karena memutuskan untuk mengikuti permintaan mereka." __ Auristella Dhivya Caldwell. ... Auristella Dhivya Caldwell (24), harus menerima tantangan untuk mengajak tidur Avnan Zhafier Rheizada (28), bos di sebuah perusahaan besar tempatnya bekerja sebagai office girl, karena kalah dalam permainan yang dia lakukan bersama teman-temannya. ... Apakah Auristella berhasil memenuhi tantangan itu? Bagaimana kisah mereka berlanjut setelahnya? Takdir apa yang akan terjadi pada kehidupan mereka kedepannya? Semuanya akan menemukan sebuah perjalanan hidup tidak terduga. Dan hanya takdir Tuhan yang bisa menentukan bagaimana manusia bisa menjalani hidup kedepannya.

Chapter 1Impoten Without You part 1. Permainan di club malam

...

Club malam Boom Boom Room, New York, Amerika Serikat.,

Malam hari.,

Dentuman suara musik terdengar sangat keras. Lagu DJ yang sedang diputar membuat seluruh penghuni yang ada di dalamnya semakin berjoget ria menikmati malam. Ruangan yang hanya di hiasi oleh lampu kelap-kelip menambah kesan eksotis di dalamnya.

Banyak pengusaha kelas menengah ke atas yang datang kesini hanya untuk mendapatkan hiburan. Melupakan segala masalah dan mencari kesenangan yang hanya bersifat sementara. Tidak hanya para pengusaha muda. Para pencari uang dengan menjajakan dirinya juga banyak.

Apalagi para gigolo yang mempromosikan para pekerjanya. Mereka berlomba untuk mendapatkan pelanggan agar bisa membayar mereka dengan harga fantastis. Jika itu bisa didapatkan, maka servis kepuasan yang akan diberikan, bisa melebihi dengan bayaran mereka.

Di tempat yang tidak jauh dari meja bar tender, terdapat lima orang wanita yang sedang tertawa ria menikmati permainan yang sedang mereka lakukan. Permainan dengan memutar botol minuman. Salah satu di antara mereka yang ditunjuk oleh botol tersebut, maka harus menerima tantangan dari yang lainnya.

"Sekarang tantangannya adalah."

"Siapa pun yang ditunjuk oleh botol itu, harus mencium orang yang baru saja melewati pintu masuk."

"Tidak peduli laki-laki atau perempuan, mereka harus mencium bibirnya dengan mesra dan mengucapkan kata-kata manis," ucap Emily memberikan saran kepada yang lain.

Dan mereka berempat, hanya mengangguk setuju dengan pendapat yang diajukan oleh Emily.

"Okey. Sekarang waktunya aku yang memutar. Dan siapapun yang kalah, wajib melakukan tantangan itu," ujar Gudytha dengan antusias. Kemudian dia memegang botol itu dan mulai memutarnya.

Permainan yang mereka lakukan memang cukup adil. Mereka bergiliran memutar botol tersebut. Dan tantangan harus selalu di setujui oleh mereka semua yang menang. Sehingga yang kalah tidak bisa mengelak ketika tantangan jatuh padanya.

"Aku sangat berharap yang mendapatkan kekalahan kali ini Auristella."

"Sejak tadi kita berempat selalu mendapatkan bagian kekalahan. Sementara Auristella, sekalipun belum merasakan tantangan itu," sungut Cristal dengan bibirnya yang maju ke depan.

Dia sudah sangat geram. Karena sejak tadi mereka melakukan permainan, dia yang mendapatkan kekalahan paling banyak. Bersyukur tantangan yang dia terima termasuk ringan jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Violeen.

"Aku harus memikirkan tantangan yang sangat pas untuk Auristella. Karena dia paling sedikit menerima kekalahan setiap kali kita bermain," gumam Violeen sembari menatap lekat botol yang sedang berputar.

Dadanya berdegup kencang. Dia tidak mau lagi kalah untuk saat ini. Karena baru saja dia mendapatkan tantangan untuk merayu pasangan gay yang sedang bermesraan. Dan dirinya harus berakhir dengan tatapan tajam serta aura permusuhan yang lekat dari salah satu pasangan itu.

"Hey. Ini hanya lah hoki dalam hidupku. Aku tidak melakukan kecurangan apa pun."

"Dan kalian tahu sendiri bukan, sejak tadi kita bermain. Semuanya berjalan dengan adil tanpa rekayasa." Auristella membela dirinya. Dia hanya tersenyum miring melihat wajah masam para teman-temannya yang sangat menginginkan kekalahan dirinya.

"Dan aku tidak suka dengan hoki dalam hidupmu itu Auri," gumam Violeen tanpa mengalihkan pandangannya dari botol itu. Dia tidak ingin jika ada yang curang sedikit saja di antara mereka.

"Yah. Aku setuju untuk itu. Hoki yang selalu kamu bangga-banggakan. Aku sangat ingin menghancurkannya." Gudytha menyambung kalimat Violeen.

Dia juga masih memperhatikan botol yang semakin lambat berputar. Tapi sesekali, matanya melirik ke segala arah. Dia ingin mencari pria yang bisa dijadikan mangsanya malam ini.

"Oh, shit! Kenapa harus aku?"

"Aku yang memutar, kenapa aku juga yang mendapatkan kekalahan," umpat Gudytha ketika mengetahui jika botol itu berhenti tepat menuju ke arahnya.

"Anda belum beruntung malam ini, Nona Bashri," ejek Auristella seraya menyandarkan tubuhnya ke sofa.

Dia mengambil segelas anggur miliknya. Meminumnya sedikit kemudian melirik kearah pintu masuk.

"Dalam hitungan ke tiga," lanjut Auristella sembari menghitung mundur.

Mereka berlima melihat ke arah pintu masuk. Ingin melihat siapa yang akan menjadi mangsa Gudytha dalam permainan mereka kali ini.

Setelah hitungan itu berakhir, tidak satupun orang yang masuk ke dalam club itu. Mereka sudah menunggu hingga lima menit. Namun pintu club itu masih belum ada yang melewati.

"Hah ... Aku sangat berharap jika yang melewati adalah seorang lesbi yang sedang mencari pasangannya," gerutu Cristal yang sudah bosan menunggu. Dia ingin kembali melanjutkan permainan ini dan membuat Auristella mendapatkan kekalahannya.

"Sepertinya Anda terlalu banyak berharap malam ini, Ratu Cristal," sindir Violeen dengan senyuman sinis terukir di bibirnya.

"Kenapa harus dia yang masuk? Seharusnya aku yang mendapatkan kekalahan saat ini. Agar aku bisa menjadikan dia mangsaku di kamar hotel," sungut Emily tidak terima.

Karena yang baru saja melewati pintu masuk, adalah pria tampan dengan tubuh atletis dan rahang yang tegas. Siapa pun dapat di pastikan akan meleleh di hadapannya. Tidak terkecuali mereka yang duduk di sana.

"Sayang sekali, Nona Dorothy. Sepertinya aku yang akan berakhir di kamar hotel dengannya."

"Apakah kalian ingin menyaksikan itu? Aku akan dengan senang hati merekamnya dan memperlihatkan pada kalian semua." Gudytha bangga karena mendapatkan mangsa yang sangat menawan untuk dilahapnya malam ini.

Dengan perlahan dan percaya diri, dia berjalan menuju ke arah pria yang menjadi tantangan untuknya. Dia menampilkan senyuman mengejeknya kepada mereka semua. Tapi, baru beberapa langkah dia berjalan, Gudytha kembali kepada mereka dan membuka suaranya.

"Apa kalian yakin tidak ingin menambahkan tantangan untukku dengan pria itu?"

"Aku akan dengan senang hati menerimanya," ujar Gudytha kepada mereka semua.

Hanya Violeen yang membuka suara di antara mereka berempat. Sementara yang lain hanya memutar bola matanya malas.

"Cepat lakukan atau tidak usah sama sekali," cibir Violeen tidak suka. Dia sangat kesal dengan pria yang didapatkan oleh Gudytha. Mengapa sahabatnya yang satu itu lebih beruntung dari pada dirinya.

Mereka berempat, Emily, Cristal, Violeen dan Auristella. Mereka hanya melihat Gudytha yang sedang berjalan lenggak-lenggok bagai model. Ditambah postur tubuhnya yang sempurna, semakin mendukung perawakannya untuk disandingkan dengan seorang model.

Mereka masih melihat bagaimana Gudytha sedang menjalankan tugasnya menerima tantangan yang dia dapatkan. Mencium pria yang baru saja melewati pintu masuk club. Tapi sepertinya, Gudytha akan melakukan lebih dari sekedar mencium pria itu. Pikir mereka semua.

"Aku tidak yakin, Gudytha hanya akan melakukan tantangan yang kita berikan," gumam Auristella masih memperhatikan sahabatnya dari jauh.

"Yah, aku setuju untuk itu." Emily menanggapi seraya menganggukkan kepalanya setuju.

"Dia pasti akan melakukan lebih dari sekedar menciumnya saja," lanjutnya.

"Ada dua kemungkinan. Antara Gudytha hanya akan menciumnya saja dan melanjutkan bermain lain waktu."

"Atau dia akan langsung bermain saat ini juga," sambung Cristal menanggapi sembari meminum anggur yang berada di tangannya.

あなたも好きかも

Mendadak Menikah

Follow Instagram @sere_nity_lee untuk info novel terbaru Serenity Lee Juara 4 WPC 32 #59 Female Lead Menikahi Pria Asing || Vol 1-3 TAMAT ======================== "Jadi, Mas, dosen aku?" tanya Audia saat mereka berdua dalam perjalanan di dalam mobil pribadi Alvin. Alvin berdehem sekali. "Ya, begitulah." "Pantes aku, kok, kaya ngerasa kenal sama muka Mas Alvin," tutur Audia menyocokan memorinya. "Mas ngajar apa, ya?"  "Arsitektur." Audia menganggukan kepala sambil mulutnya membentuk huruf 'o'. 'Eh?  ....  Wait  ...  what?' Tiba-tiba syaraf-syaraf otaknya menekan memori di hipokampus. "Pak Mandala?" tanya Audia memastikan. Yang langsung mendapat anggukan dari Alvin. "No way!" jerit Audia tidak percaya. Matanya membulat menatap lekat Alvin. "Kenapa?" tanya Alvin heran. "Pak Mandala yang kutau, mengajar memakai kacamata. Kok, bisa beda banget, ya, tanpa kacamata?" ujar Audia masih tidak percaya, bahwa yang di hadapannya ini adalah 'pak Mandala yang itu'. Dosen angkuh, sok cool, pelit senyum, muka datar,  killer. Sangat berbeda dengan Alvin yang kini menjadi suaminya. Tak disangka 'pak Mandala yang itu' dan Alvin—suaminya, ternyata adalah orang yang sama. 'Orang menyebalkan itu ternyata suamiku?' batinnya. 'Oh tidaaaaaak!' * * *** Calon mempelai wanita mendadak mengundurkan diri dari pernikahan karena perjodohan. Kemudian kabur dan tidak diketahui kabar beritanya. Tinggallah sang calon mempelai pria terdiam terpaku di hadapan tamu undangan. Bimbang sesaat. Membatalkan akad nikahnya atau mencari calon mempelai wanita pengganti dadakan. Hingga netranya menangkap seorang wanita bergaun putih yang duduk di antara tamu undangan. Yang tak lain adalah mahasiswa di kampusnya tempat ia baru saja mengajar. Sebagai dosen pengganti. Bagaimanakah kelanjutan kisah pernikahan mereka ini? Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara dua orang asing ini? Dengan segudang tanda tanya pada hati sang mempelai wanita, mengapa dirinya yang dipilih di antara sekian banyak wanita lajang lainnya yang turut hadir di pernikahan akbar anak salah satu pengusaha real estate terkenal di Indonesia itu. Cover www.freepik.com === SIMAK KOMENTAR DI SETIAP BAB, SUDAH TAYANG KUIS DADAKAN DAN BERHADIAH SOUVENIER MENARIK UNTUK PEMBACA SETIA MENDADAK MENIKAH ^^ MASUKKAN COLLECTION/TAP LOVE/ADD SEBELUM BACA. AGAR CERITA INI ADA DI DALAM DAFTAR BACAAN KAKAK DAN MENDAPAT NOTIFIKASI SAAT UPDATE BAB BARU ^^ DUKUNG TERUS CERITA INI YA KAK DENGAN MELEMPAR POWER STONE SI BATU BIRU UNTUK CERITA INI! — 1 POWER STONE NANTINYA KAKAK DAPAT 1 VOUCHER GRATIS LHO BUAT BUKA BUKU YANG TERKUNCI. JANGAN LUPA, REVIEW BINTANG 5 YA! MAMPIR JUGA KE CERITAKU YANG LAIN YA KAK: 1. Elegi Cinta Asha 2. ALISHA (PRETENDING) 3. Zarina the Abandoned CEO 4. Terpotek Cinta CEO Botak tapi Ganteng 5. Annethaxia Luo Putri Negeri Salju 6. Saat Kita Muda 7. Angela the Alpha's Mate TERIMA KASIH

Serenity_Lee · 都市
5.0
245 Chs
目次
1

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援