Nadila yang mendiam sesaat ketika memandang kebingungan serta ketidakpercayaan Dilan, hingga harus membungkukkan dirinya di pinggir jalanan. Nadila pun mulai gemetar seketika, menunjukkan reaksi kejang tak henti-henti.
Sontak, Dilan dirundung perasaan cemas sekaligus kebingungan melihat tingkah sang sepupunya yang mulai merobohkan tubuhnya di lantai jalan. Suatu pergerakan yang bersifat Epilepsi—kejang dengan peregangan otot, mulut dan lidah yang hendak keluar.
Dilan mencari cara untuk segera membuka bajunya untuk menahan posisi mulut yang membuka, seakan hendak menggigit lidahnya sendiri.
"Hah? Kenapa bibi tidak mengatakan ini??" gerutu Dilan meraih tubuh Nadila dengan penuh kegelisahan.
Dilan pun memapah tubuh Nadila menuju lokasi awal ia memarkirkan mobilnya, salah satu rekan polisinya menatap curiga dengan Dilan.
"Hei, kenapa dia?" tanya si rekan mulai menuju ke arah Dilan.
"Tolong aku mengendarai mobil," pinta Dilan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください