esok hari mansion besar milik sang marquess terlihat lebih ramao daripada sehari hari sebelumnya. ini karena putri satu satunya di rumah itu akan pergi ke istana untuk menjadi salah satu calon kandidat putri mahkota.
" gaun ini terlalu berwarna, ini terlalu gelap, ini terlalu bersinar wahhh apa apan gaun dengan renda ini? apakah ini pantas disebut pakaian? buang aku tidak ingim terlihat seperti gorden berjalan "
saat ini aku sedang memilih gaun yang akan aku bawa untuk beberapa hari kedepan. sayangnya semua gaun milik karletta adalah gaun gaun buruk yang hanya mempertimbangkan kemewahan.
" hmm ini baik baik saja , ini ... meila lepaskan beberapa renda dari gaun ini hanya sisakan pada pitta dipinggang dan renda di leher, oh ini gaun yang bagus. bawa ini "
" eumm, nona.. setidaknya bawalah 2 gaun pesta ini. kamu tidak mungkin memakai gaun gaun buruk itukan?" unjar meila sambil membawakan gaun merah hati dan navy dengan hiasan mewah.
" huh.. baiklah baiklah, cepat meila kita harus berangkat dalam beberapa menit lagi " unjarku.
" nona nona.. duduklah aku akan menata rambutmu. apakah hari ini nona ingin digerai saja? sepertinya akan cocok " unjar salah seorang pelayanku
" baiklah pastikan perhiasaanya sederhana saja ya "
setelah selesai, aku pun mulai berangkat menuju istana. entahlah apa yang akan terjadi
tapi niat ku sudah bulat bahwa aku tidak akan menjadi tunangan putra mahkota.
istana itu megah dengan nuasan mewah dilapisi cat putih dan emas benar benar pemandangan yang indah.
"nona karletta, silahkan lewat sini" unjar seorang pelayan menunjukan jalan.
para calon putri mahkota berada di bagunan istana krystal, sesampainya aku disana para putri bangsawan lain terlihat mengobrol di taman, aku berjalan mencoba tidak peduli saat seorang dari merek mulai menyapa
" oh? bukankah ini nona Karletta? apa kabamu nona? " unjar seorang wanita berambut pirang
" halo nona Fiona, kabarku baik baik saja. sepertinya anda sedang menikmati pemandangan taman ya "
" haha ya begitulah, kami sedang membahas tentang pesta besok, nona karletta mari bergabung"
" tidak, terimakasih atas tawaranmu. hari ini aku sedikit lelah jadi aku akan beristirahat di kamar saja. sampai jumpa nona"
aku melanjutkan jalanku menuju ruangan yang telah disediakan, dapat aku dengar bosik bisikan mereka yang melecehkan.
itu tentu saja terjadi melihat bahwa akulah kandidat terkuat sebagai putri mahkota, bahkan putri Duke Hoston, Leanna Vendrika Hoston memasang wajah muramnya akibat sadar akan posisinya yang tidak begitu baik.
saat pelayan itu menunukam sebuah ruangan aku tersadar dari lamunanku, kamar itu berada di ujung ruangan dan berdekorasi mewah. kaliam tau ruangan ini benar benar seperti yang ada di dalam film dan serial movie yang sering ku tonton dulu.
" nona, ini adalah kamar nona, jika ada yang nona butuhkan silahkan panggil pelayan ini"
" ya baiklah, kau boleh pergi. aku ingin istirahat sebentar" unjarku dan mulai melihat lihat ruangan
" baik nona, aku akan kembali sore nanti untuk memnyiapkanmu menghadiri jamuan makan malam bersama raja dan ratu "
mendengar hal itu akupun terkejut " eh? aku tidak tau akan ada jamuan makan malam, ehm baiklah "
setelah pelayan itu pergi, aku menatap meila mempertanyakan apa maksud dari jamuan makan malam ini
" ah? apa tuan marquess tidak memberitahukannya?" ungkap meila
melihat itu aku menghela napas, ayah pasti tau aku akan tidak akan bisa menolaknya jika di jadi yahh tidak ada gunanya juga
tidak terasa malam tiba dengan sangat cepat, para putri bangsawan lainnya juga terlihat sibuk dengan persiapan mereka.
" meila, bawakan gaunku"
aku duduk dan memilih milih permata yang cocok digunakan dengan gaun malamku.
" eum nona yakin akan memakai gaun ini?" meila terlihat keberatan menatap gaun yang aku pilih
" apa yang salah dengan memakai gaun itu?" unjarku, aku mengambil gaunnya untuk kupakai
" tapi tapi nona.. gaun itu biasa biasa saja, lihatlah roknya yang tidak mengembang dan bahkan tidak memiliki ornamen"
" meila ini bagus untuk apa ornamen ornamen renda dan motif motif bunga itu? hanya dengan sediki kerlipan ini saja sudah cukup"
gaun yang aku kenakan memang tidak memiliki rok yang mengembang seperti gaun pada jaman ini, rok gaun itu hanya sedikit mengembang saja dengan bagian atas yang menampakan bahuku
" tolong tata rambutku kesamping kiri dan meila kemarin aku melihat selendang berwarna hitam bisa tolong ambilkan?"
meila membawakannya untukku, aku memakai seledang itu untuk menutupi bahuku yang terbuka untunglah selendang ini cukup panjang.
setelahnya aku langsung menuju ruangan dimana perjamuan akan di adakan, seperti biasa pengawal mengumumamkan kedatanganku.
saat aku memasuki pintu semua mata tertuju kearahku, mungkin mereka heran melihat gaunku, aku tidak peduli akan hal itu
aku hanya melirik mereka sekilas melihat bagaimana air muka mereka cerah merasa penampilan mereka sangat sempurna. bahkan lady Leanna vendrika hoston merasa menang. hanya taukah kalian berap Buruknya penampilan kalian itu? apa apan semua bulu di atas rambut kalian??
aku mengalihkan mataku dan berjalan untuk menyapa raja dan ratu
" Yang Mulia raja dan ratu, Karla sangat senang dapat hadir disini. semoga raja dan ratu berumur panjang" unjarku
" karla, sudah seharusnya aku mengundangmu tidak perlu berterimakasih, benarkan ratu"
" ya raja, karla aku sangat menyukai tampilanmu malam ini, darimana kau me dapatkan ide untuk tampil seanggun ini?"
memdengar hal itu aku tersenyum, ratu kau memiliki selera yang bagus " aku hanya merasa gaun seperti ini nyam dipakai tidak merepotkan jadi aku merancangnya"
" benar benar luar biasa, benarkan putra mahkota?" aku melihat kearah lelaki yang dapat dilihat dia sangat tidak tertarik dengan acara ini.
" ya, yang mulia ratu "
wahhh dia sangat tampan tapi sifatnya seperti biang es, acara malam itu berjalan lancar aku tidak langsung kembali menuju kekamar.
aku berjalan jalan disekitar taman kerajaan, cuaca sedikiy dingin tapi tidak apa apa dikehidupan yang dahulu aku sering melakukan hal seperti ini.
gerakan misterius membuatku tersentak, dengan segudang rasa penasaran aku menuju arah suara itu.
hingga sampai pada sebuah danau yang sunggu indah,danau itu bercahaya di dalam gelapanya malam.
" siapa disana?! tidakkah kau tau ini area khusus putra mahkota?"
ah.. suara itu lagi, sia biang es
" tentu saja tidak, bagaimana bisa tau kalau papan pemberitahuan saja tidak ada " unjarku semakin mendekat
" kau? hah "
lihat lihat respon nya itu benar benar..
" ya ini aku, apa kenapa? kau mengharapkan orang lain?"
" pergilah, berisik "
" tidak mau, kenapa aku harus pergi. "
unjarku sambil melipat tangan di dada
" karena ini adalah areaku!" dia terlihat kesal tapi apa peduliku? itu tidak seperti dia bisa seenaknya membunuhku disini
" yayaya terserah apa katamu, wahh bagaimana bisa air danau ini bercahaya " aku duduk dan menjulurkan tangan ke arah air danau
" jangan sentuh! " teriaknya, tapi terlambat aku telah memasukan tanganku ke dalam air danau itu, airnya dingin dan jernih
"KYAAAHHH !! " BYURRRR
apa? apaaan?? ada yang menariku kedalam air. aku melihatnya! itu sebuah tumbuhan panjang.. seperti rumput laut! tapi yang satu ini berbentuk seperti tali
aku berusaha melepaskan diri sebelum napasku habis, si biang es itu! dia bahkan tidak memperingatiku!
tumbuhan itu terus menariku jauh ke dasar danau, ah.. sekarang aku tau kenapa si biang es meniriakiku untuk tidak menyentuhnya.
tumbuhan ini bergerak dalam jumlah banyak, dan mulai mengeliliku, mereka mulai membentuk sebuah kurungan disekitarku membuat aku tidak bisa kemana kemana lagi
saat kegelapan ingin menyapa, sebuah sosok muncul dihadapanku. dengan pedangnya yang bercahay itu dia memotong dan memusnahkan semua tumbuhan itu dan menariku ke atas
siapa ya dia? apa dia si biang es? eyyy tidak mungkin kan?
tbc