Sebuah pukulan keras dilayangkan oleh monster itu, dengan cepat Hanna menghindari pukulan tersebut dan melompat mundur untuk menjaga jarak. Saat Hanna melakukan lompatan, monster itu menyerang tepat di bagian perut Hanna. Serangan tersebut membuat Hanna terpental ke arah pohon, membuat pisaunya terjatuh dan beberapa tulang nya patah.
"Hahahaha." Monster itu tertawa. Ya, monster itu tertawa. Sudah di pastikan monster itu memiliki akal, kalau tidak begitu mungkin dia tidak akan bisa keluar dimalam hari.
'Kepala desa pernah berkata untuk berhati-hati dengan monster yang berbicara, sebisa mungkin untuk mencari persembunyian dan kabur menjauh.'
Monster itu bisa beregenerasi, hal itu bakalan menyulitkan Hanna untuk mengalahkan monster itu, apa lagi dengan keadaan Hanna yang saat ini.
Monster itu terluka saat sebelum Hanna melompat mundur ke belakang. Hanna sempat menebas tangan monster itu dengan pisau.
Dengan luka yang cukup parah Hanna berusaha untuk berdiri, di saat monster itu lengah Hanna mengambil pisau dan tasnya pergi menjauh dari monster itu. Hanna berlari dengan cepat, dengan cukup kesulitan Hanna melewati celah disetiap akar pepohonan dan berpindah dari akar ke akar yang satunya.
Dengan mudah Hanna dikejar oleh monster itu. Disaat monster itu berada di atas Hanna, monster itu melancarkan serangan. Saat monster itu berada diudara. Dengan sedikit perhitungan, dengan cepat Hanna berputar arah dan menyerang tepat dibagian leher monster itu dengan pedang yang dia miliki.
Karena monster tersebut berada di udara, membuatnya kesulitan untuk menghindari serangan Hanna. Walaupun begitu monster itu masih bisa menghindari luka fatal dari serangan Hanna, hal itu membuat dia dengan mudah meregenerasi tubuhnya.
Hanna langsung meninggalkan monster itu sebelum dia selesai beregenerasi. Dengan luka seperti itu, akan memerlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk monster itu beregenerasi. Monster yang baru saja selesai beregenerasi berpikir dengan tubuh Hanna yang sekarang dia tidak akan bisa bertahan lama, monster itu pergi mencari Hanna.
Monster yang tidak berhasil menemukan Hanna memutuskan untuk berhenti mencari Hanna. Monster itu berpikir dia bisa mengalahkan Hanna dilain waktu.
Hanna yang tak jauh dengan monster itu merasa lega, Hannapun menghela nafas. Suara nafas Hanna terdengar dan hal itu membuat monster itu mengetahui lokasi Hanna. Tapi, monster itu tetap berpikir bawah dia akan bisa mengalahkan Hanna di pertemuan selanjutnya. Dan tetap memutuskan untuk meninggalkan Hanna.
Hanna berpikir kalau tempat itu cukup berbahaya. Kemudian Hanna pergi meninggalkan tempat itu mencari tempat aman untuk mengobati lukanya.
Dengan luka seperti itu mana mungkin bisa sembuh dengan cepat. Karena zona aman dekat dengan lokasi Hanna saat ini, Hannapun memutuskan untuk pergi.
Di perjalanan terlihat matahari fajar, pertanda bahwa Hanna harus bergegas pergi ke zona amat. Sedangkan zona aman sudah terlihat di depan mata. Dengan sedikit memaksakan diri Hanna berlari dengan cepat, sebelum sekelompok monster menyerangnya. Perjuangan Hanna tidak sia-sia dia berhasil memasuki zona aman tepat waktu disaat monster spawn.
Disaat Hanna masuk dan melihat permukiman, permukiman yang cukup besar di banding permukiman dizona aman sebelumnya.
Hanna yang terluka cukup parah, pergi mencari dokter atau kelinik. Luka yang semakin para di karenakan Hanna memaksakan diri membuat dirinya hampir kehilangan kesadarannya.
Hanna berusaha untuk mencari informasi tentang dokter dan kelinik terdekat, tapi warga menganggap Hanna sebagai penjahat. Warga yang melihat melalui kaca jendela memandangi Hanna dengan wajah kebencian, hal itu membuat Hanna tidak mendapatkan informasi apapun dan memutuskan untuk berkeliling permukiman untuk mencari dokter atau kelinik.
Hanna yang sudah mencapai batasnya pingsan dipinggiran jalan, Hanna yang pingsan menjadi tontonan warga. Hingga ada keluarga baik yang mau membantu Hanna dan mengobati luka-luka Hanna. Tapi beberapa tulang yang patah tidak bisa sembuh dalam beberapa bulan kedepan, hal itu membuat Hanna kesulitan untuk bernafas.
Beberapa hari kemudian, Hanna terbangun dengan tubuh penuh perban. Hanna yang lapar pergi kedapur untuk mencari beberapa makanan. Saat melihat makanan, Hanna yang lapar langsung memakan makanan itu dengan rakus.
Seorang anak kecil datang sambil membawa minuman, dia memperingatkan Hanna untuk tidak terlalu buru-buru saat makan. Hanna yang mendengarkan itu langsung kembali makan dengan normal.
Saat Hanna selesai makan, anak itu pergi untuk memanggil ibunya, dan Saat bertemu dengan ibu itu Hanna mengucapkan terima kasih, Hanna yang berpikiran kalau ucapan saja tidak cukup pergi ke kamarnya dan mengambil daging yang dia miliki di tasnya dan memberikannya kepada ibu dan anak itu. Hal tersebut membuat anak dan ibu merasa tidak enak dan menolak pemberian Hanna, hal itu juga membuat Hanna sedikit tidak enak dan kemudian ibu itu menerima daging pemberian Hanna. Ibu itu langsung mengolah daging pemberian Hanna.
Ibu itu bertanya kepada Hanna apa yang terjadi dengan dirinya, Hanna yang kesusahan untuk berbicara dikarenakan Hanna tidak tahu nama ibu itu. "Panggil ibu saja, lagian ada beberapa anak asuh di rumah ini. Jadi, sudah terbiasa." Kata ibu, hal itu membuat Hanna mudah untuk berkomunikasi dan menceritakan tentang dirinya.
Hari ke hari Hanna lewati, Hanna mulai membantu perkerjaan rumah dan mengurus anak-anak. Luka yang Hanna miliki sudah mulai membaik dan memutuskan untuk meninggalkan zona aman secepatnya.
Sebelum kepergiannya, sebelum itu Hanna pergi menemui kepala desa untuk menanyakan beberapa hal. Ibu memberi tahu di mana rumah kepala desa, Hannapun bergegas pergi. Saat Hanna tiba di depan rumah kepala desa anak yang ada di rumah ibu menyuruh Hanna masuk, hal itu membuat Hanna sedikit bingung. Kemudian saat Hanna didalam rumah, Hanna melihat ibu dan itu membuat Hanna makin bingung.
Ibu yang melihat Hanna bingung, tertawa kecil dan kemudian Ibu menjelaskan tentang anak-anak panti dan mengatakan bahwa suaminya itu seorang kepala desa. Kepala desa juga sudah tahu tentang cerita Hanna. Sama seperti kepala desa yang sebelumnya, kepala desa mengajak Hanna untuk tinggal dan menjaga anak anak. Tentu saja hal itu di tolak oleh Hanna, hal itu sedikit membuat perdebatan antara Hanna dan ibu.
Ibu yang tidak bisa membujuk Hanna menyerah, tapi dengan 1 syarat yaitu Hanna harus pulih terlebih dahulu.
Pembicaraan pun berlanjut, Hanna menanyakan beberapa pertanyaan yang belum dia ketahui. Kepala desa menjawab dengan cukup ringkas dan jelas.
'Dunia ini adalah dunia sihir, setiap mahluk yang ada didunia ini memiliki sihir terkecuali hewan ternak. Dijelaskan juga bahwa zona aman itu adalah zona yang aman dari ancaman monster, zona aman memiliki inti sebuah kristal. Setiap zona aman memiliki karakteristik kristal yang berbeda. Semakin kecil zona amannya dan semakin terang warna yang dihasilkan kristal itu, semakin kuat juga sihir yang dimiliki. Kristal itu bisa di ambil dan diserap untuk meningkatkan kemampuan seseorang, tapi zona aman akan menghilangkan untuk sementara di karenakan tidak adanya inti. Inti dari zona aman akan semakin cepat terbentuk apabila terdapat banyak penduduk di wilayah zona aman tersebut.'
Pembicaraan di akhiri dengan suara lonceng, pertanda bahwa hari sudah mulai gelap. Hanna pulang ke panti ditemani beberapa anak panti, sedangkan ibu melanjutkan pembicaraan dengan kepala desa membahas permasalahan Hanna.
Malam sudah larut, Hanna mulai merencanakan untuk pergi dari zona aman. Ibu yang kembali ke panti, segera melihat keadaan Hanna. Hanna terlihat tertidur pulas, ibu yang melihat Hanna terlihat bahagia. Kemudian ibu pulang kembali kerumah kepala desa/suaminya.
Hanna yang masih bangun, langsung berkemas dan pergi meninggalkan panti. Dengan meninggalkan sepucuk surat berisikan ucapan selamat tinggal dan ucapan terima kasih, Hanna pergi dengan keadaan bersalah.