"Kalian berdua ngambek?" tanya Rizky sambil menghentikan langkah lalu berbalik menatap kedua teman yang masih enggan bicara. Maniknya menatap fokus Revan dan Genta yang masih memalingkan wajah darinya. Kedua tangan mereka pun kompak bersedekap.
Dalam diam, sebenarnya Rizky berusaha untuk menahan tawa. Bagaimana tidak, ekspresi kedua sahabatnya sangatlah mirip dengan dua bocah yang tak dibelikan eskrim.
Namun jelas Rizky tak bisa menunjukkan tawanya, ia tak ingin jika kedua sahabatnya semakin marah dengan sikapnya.
Manik Rizky kini kembali bergerak untuk melihat ke sekelilingnya. Sepi. Hanya ada beberapa siswa saja yang datang. Mungkin itu adalah anggota OSIS yang sedang bertugas didepan gerbang.
Namun ada suatu pemandangan yang berhasil mengundang perhatian Rizky. Senyumnya seketika mengembang saat maniknya menemukan sesuatu yang sangat ia yakini mampu untuk membuat satu temannya tak merajuk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください