Tere masih saja berdiri di tepi jalan, tubuhnya sangat gemetar, karena sedari tadi ada dua orang yang tengah memperhatikannya. Salah satu dari orang yang memperhatikan Tere, keluar dari mobil dan menghampiri wanita tersebut.
"Sudah diangkat?" tanya orang tersebut.
"B--belum. D--dia tidak akan mengangkat teleponku, karena kami sudah tak memiliki hubungan lagi..." balas Tere dengan nada ketakutan.
"Banyak alasan, Lo harus menemukan keberadaan Hendrik. Karena pastinya Syifa sedang bersama pria itu, atau Lo mau Keluarga Lo mati sekarang juga. Asal Lo tau, mereka sudah ada di markas gue dan jika gue menekan tombol telepon. Semua suruhan gue akan langsung menembak kepala kedua orang tua Lo, ngerti gak?! Gue akan memberi waktu selama tiga hari buat Lo, kalau belum menemukan keberadaan Hendrik. Say goodbye pada kedua orang tua Lo..." jelas Daniel.
"Kenapa Lo malah menyangkut pautkan masalah ini pada kedua orang tuaku?" tegas Tere.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください