webnovel

Kebahagiaan Sederhana

Bunga, hal yang terlihat indah untuk mengungkapkan suatu perasaan yang terpendam dalam diri seseorang.

setiap bunga memiliki nilai tersendiri, bisa terasa indah dan menyedihkan tergantung dari hatimu. perasaan apa yang di curahkan dalam sebuah bunga.

hanya dengan sebuah bunga, bunga yang terkadang dianggap tidak berarti. sebuah bunga yang perlahan-lahan akan layu seiring berjalannya waktu.

untuk siapakah kau akan memberikan bunga itu?

dan siapakah yang mendapatkannya?

tidak ada yang bisa mengetahui isi hati seseorang, Nilai dari keberadaan seseorang. tergantung pemberian dan perilaku dari seseorang kepadamu.

seberapa berharganya seseorang bagi dirimu? apa nilai dari keberadaanmu?

semuanya adalah sebuah rahasia. rahasia manis, yang terkadang terasa begitu menyakitkan. rahasia manis di balik banyaknya kelopak bunga.

dibalik warna bunga yang terlihat indah namun rapuh, helaian bunga yang terlihat cantik memikat siapapun namun juga memiliki arti kesedihan yang mendalam. bunga yang mengandung ribuan makna tidak tertulis didalamnya. bunga yang membuat jatuh cinta bagi siapapun yang melihatnya, siapakah yang beruntung akan mendapatkannya?

Makna dibalik sebuah Bunga.

🌼Hana Wa Koi 🌼

.

.

Yuki bekerja sebagai seorang maskot kelinci anak-anak, tepatnya di area taman besar di dekat kuliahnya. Yuki tidak ingin ada yang mengetahui tentang pekerjaannya. bisa sangat memalukan jika sampai ketahuan. Yuki tidak tau apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara menanggapinya jika sampai ada yang mengetahuinya.

rahasia dari dirinya.

"Neh. Usagi!" sapa anak laki-laki menggemaskan. Yuki menunduk, mengusap puncak kepala anak itu.

"Ada apa, pyon?" tanya Yuki dengan ramah. merasa gemas dengan anak-anak yang kecil sekali, begitu rapuh namun sebenarnya kuat.

Yuki mungkin sedikit iri. ingin rasanya Yuki memutar waktu dan tidak pernah dewasa. namun tentu saja semuanya hanyalah sebuah harapan belaka, tidak ada yang akan abadi. suatu saat nanti, anak-anak ini akan dewasa dan akan tau dunia apa yang menanti mereka di luar sana. bagaimana cara mereka berkembang dan bertumbuh disana?

semuanya adalah rahasia tidak tertulis, Yuki hanya berharap mereka tidak akan seperti dirinya. yang takut akan sebuah perubahan yang terjadi, takut akan dirinya sendiri. dan memilih untuk membentuk dirinya yang lain, lagipula siapa yang akan menerimanya?

"Usagi. kau tau bunga melati putih?" tanya anak lelaki berusia SD itu, Yuki tersenyum dibalik maskot kelincinya.

"tau. cinta yang manis, kan?" seru Yuki. Anak itu mengangguk dengan antusias.

"aku ingin memberikannya pada mama, aku sangat-sangat mencintai mama. bagiku mama seperti permen manis yang membuat hidupku selalu bahagia!" seru anak itu dengan polosnya.

senyuman seperti matahari yang melelehkan semua masalah dihati.

Yuki merasa hangat, rasa hangat mengaliri dadanya tanpa bisa di cegah. ketulusan dari perasaan seseorang terkadang bisa menular, dan membuat orang lain merasakan hal yang sama.

perasaan terkadang sangatlah aneh. tidak ada yang bisa menebaknya, tidak ada yang bisa menolak merasakannya. perasaan apa yang dirasakan oleh seseorang untuk dirinya ataupun untuk orang lain yang menyadarinya.

"Usagi mau menemaniku?, aku ingin membeli bunga untuk mama!" seru Anak itu dengan ceria, Yuki tidak ingin anak itu kehilangan perasaannya.

"boleh, pyon." seru Yuki tersenyum dibalik maskot kelincinya, setidaknya dengan berlindung dibaliknya. Yuki tidak perlu berbohong akan perasaannya.

menemaninya sebentar sepertinya tidak masalah. lagipula tugas Yuki adalah membuat anak-anak dan orang sekitar senang dengan keberadaannya.

.

.

Yuki menemani anak lelaki itu, berjalan di jalanan yang cukup sepi. sepertinya tidak terlalu banyak orang yang berjalan di tempat ini. ada banyak sawah, dan beberapa pepohonan besar seolah menghalangi siapapun untuk masuk. dan jika malam, maka akan terlihat sangatlah seram. mungkin itulah salah satu penyebab tempat ini terpencil.

hari masih cerah, mentari masih memancarkan sinar keemasannya. membuat jalanan setapak yang ditutupi beberapa rerumputan liar masih terlihat, meksipun samar-samar. Yuki sedikit kesulitan menyesuaikan langkah karena maskot kelinci putihnya yang besar..

"kau tidak apa-apa Usagi?" tanya anak itu memiringkan wajahnya polos.

Yuki hanya mengeleng pelan , "Iya, tenang saja. ini bukan masalah besar."

anak itu hanya mengangguk, dan kembali bernyanyi-nyanyi ringan, seraya melewati jalanan setapak itu.

sepertinya dia sudah sering sekali berjalan-jalan disini. sepertinya sangat menyenangkan, kebahagiaan itu memang sangat sederhana. hanya dengan melihat senyuman dari seseorang dapat membuat Yuki bahagia dan hatinya terasa menghangat.

mungkin sama dengan anak itu, hanya dengan membeli sebuah bunga dapat membuatnya terus mengukir senyuman. melihat orang bahagia, menyenangkan sekali. meksipun mungkin anak itu sama sekali tidak mengenalinya, hanya sebagai sebuah maskot kelinci saja.

tidak masalah, Yuki hanya ingin orang-orang bahagia, meksipun tidak mengenali tentang dirinya.

.

.