webnovel

Usagi-Chan

"Yosh!" seru remaja perempuan, dia merapikan rambut pendek berwarna biru cerah yang terlihat sangat indah.

tersenyum seraya memiringkan wajahnya ke kiri ke kanan, bersiap untuk berangkat ke kuliah lagi!

Remaja perempuan itu, mengenakkan baju kaos dengan rok berwarna biru, sangat serasi dengan rambutnya.

perempuan itu, menghela nafasnya. sebelum kembali tersenyum dibalik semua rasa kecemasannya.

"saatnya hari dimulai lagi." ucapnya, sebelum melangkahkan kaki dari kamarnya. menyapa ibunya dengan ceria. dia duduk, menyantap sarapan bersama. sebelum ibunya juga ikut berangkat kerja, ibunya bekerja di kantor sebagai sekretaris. sangat cantik, sama dengan dirinya. ibunya merupakan primadona di kantor, merupakan sosok yang rajin dan sangat elegan.

mungkin semua bagian dirinya menurun dari semua itu. sesampainya di kuliah, semua orang di sana seketika langsung mengerumuninya. seperti semut. dia hanya menyapa dengan wajah ceria yang lembut. membuat semua orang merasa nyaman bersama dengannya.

.

.

Tak!

dia gak sengaja menjatuhkan bukunya di lorong kampus. seseorang berjalan didepannya. namun hanya melewatinya saja. dengan rambut hitam yang menutupi wajah depannya, remaja pria yang sama tinggi dengan dirinya.

Tak!

Tak!

dia hanya diam saja, saat pria itu malah melewatinya tanpa berniat untuk membantunya sama sekali. yah, itu juga bukanlah urusannya. tiap orang memang berbeda-beda. perempuan itu, merapikan helaian rambutnya ke balik telinga. dan segera membereskan buku pelajarannya yang berjatuhan.

remaja itu semakin menjauh darinya, mengenakkan jaket hitam yang terlihat panas di tubuhnya dan pakaian sederhana jauh berbeda dari para pria lainnya. perempuan itu, hanya mengangkat bahunya dan melanjutkan perjalanan ke perpustakaan untuk belajar mandiri. lebih enak belajar di sana, daripada bersama dengan remaja lainnya. mereka akan menganggu.

bukannya jahat, namun setiap orang butuh waktu privasi bukan?

termasuk dirinya. seseorang menyapanya dan lagi-lagi perempuan itu membuat senyuman memikat.

"Yo! Yuki-Chan!" sapa perempuan dengan makeup tebal mempercantik dirinya bagaikan Barbie.

"iya. selamat pagi." sapa hangat Yuki, perempuan berambut pendek itu dengan sangat ramah. dia memang baik, terkenal sangatlah baik hati.

seperti malaikat.

"eh~ kau mau kemana? mau bareng? kami mau ke karaoke loh!" ajaknya.

menghabiskan waktu sesuai kuliah yang membosankan. Yuki hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya pelan.

"aku harus belajar, soalnya sebentar lagi akan ada kuis bukan?" tolak Yuki dengan halus. apalagi kuliah semakin hari semakin banyaknya revisi skripsi.

"hee~ membosankan." serunya menggerutu karena Yuki yang menolak ajakannya. padahal dia senang bisa mengajak Yuki, pastilah banyak pria yang akan datang karenanya!

Yuki hanya tersenyum kecil, "Maaf ya, lain kali saja kita pergi bareng.".

Yuki merasa tidak enak, saat menolak permintaan dari orang lain.

"okey!" serunya dengan membentuk jempol di tangan kanannya dan berlalu pergi bergabung dengan yang lainnya.

Bersenang-senang. Masa muda yang terlihat sangatlah menyenangkan.

Yuki hanya menghela nafasnya, dia tidak ada waktu untuk melakukan semua itu. yah...ada sisi tersembunyi dari dirinya. apakah itu hal yang buruk?

entahlah. Yuki tidak tau.

.

.

Yuki menghela nafasnya, setelah menyelesaikan pembelajaran dengan baik. sepertinya mereka sedang asyik bersenang-senang lagi tanpanya.

Yuki menatap dengan wajah diamnya yang terlihat merengut, sebenarnya Yuki sangatlah pendiam dan pemalu.

hanya saja tuntutan di dunia kerja dan dalam dunia masyarakat. dirinya harus membentuk kepribadian yang lain, Yuki tidak ingin membuat kecewa orang lain. makanya Yuki harus berkorban.

Yuki harus ceria. seperti ibunya.

sebenarnya itu sangat melelahkan, dan Yuki ingin beristirahat. menjadi dirinya sendiri, namun apakah semua orang akan menerima dirinya yang Pemalu?

Yuki tau...berhenti berharap, Yuki hanya harus menyembunyikan semuanya.

entah sampai kapan.

.

.

wajah Yuki memerah, dia menoleh ke kiri dan ke kanan area jalanan. tidak mau ada seorangpun yang melihatnya.

"Yuki harus bisa!" seru Yuki gemas, dia menyemangati dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan paruh waktu. Yuki tidak ingin membebankan ibunya.

makanya Yuki ingin mencari uang, walaupun sedikit setidaknya. Yuki tidak akan merepotkan orang lain, kan?

Yuki memasang wajah aslinya yang terlihat begitu imut, sangat berbeda dengan senyuman yang dipaksakan Yuki untuk diukirnya di kuliah dan di rumah. saat Yuki sendirian, Yuki jarang sekali berekspresi dan sangat pemalu.

Yuki sebenarnya takut untuk berbicara dan mengutarakan pendapatnya sendiri. Yuki takut akan menyakiti orang lain.

Yuki mengenakkan maskot kelinci menggemaskan, dan memegangi boneka wortel. setidaknya dengan pekerjaan ini, tidak akan ada yang bisa mengenalinya dan Yuki tidak perlu lagi malu menunjukkan karakteristiknya.

Yuki melangkah maju ke depan, dimana anak-anak langsung mengerubunginya.

Yuki suka anak-anak. mereka polos dan sangat menggemaskan, bisa begitu mudah mengutarakan perasaannya. Yuki begitu ingin menjadi anak anak lagi dan berharap tidak pernah dewasa.

menjadi dewasa itu sedikit menakutkan. meksipun itu diharuskan. tidak ada yang bisa menghentikan masa depan kan?

apakah suatu hari nanti, Yuki akan menemukan seseorang yang akan menerima dirinya apa adanya?

hehe, bercanda. Yuki tidak ingin ada siapapun yang tau. karena Yuki tau, tidak ada yang akan menyukainya. suka pada dirinya yang penyendiri ini.

Mereka suka Yuki yang Populer, Yuki yang ramah dan penuh senyuman polos.

Bukan Yuki yang sebenarnya.

.

.