Begitu panggilan itu berakhir secara sepihak, Alvaro semakin menunjukkan kecemasan di wajahnya. Dia merasa jika akan kehilangan Jessica untuk selamanya.
"Kamu bisa mendengarnya sendiri jika Jessica berusaha untuk menghindari aku. Mungkin dugaanku memang benar." Alvaro semakin frustrasi mendengar sebuah kenyataan bahwa Jessica sudah tak ingin bersamanya.
"Tenanglah, Kak. Bisa saja Kak Jessi mengatakan hal itu dengan berurai air mata dan dengan luka hati yang tertahan." Tak ada apapun yang bisa dikatakan oleh Felicia pada kakaknya. Dia hanya bisa menghiburnya tanpa mampu melakukan apapun untuk Alvaro.
Alvaro tersenyum kecut mendengar hal itu, pikirannya semakin tak karuan sejak dia mendengar kalimat terakhir dari Jessica. Seperti badai besar yang baru saja menghantam dirinya. Rasanya sangat menyakitkan dan juga meremukkan hati.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください