"Apakah Kak Varo akan menjadikan aku ART?" Felicia bertanya dalam wajah yang kesal dan seolah tak rela akan hal itu. Tentu saja dia tak rela jika harus membersihkan apartemen kakaknya sendirian.
Tak memberikan jawaban atas pertanyaan adiknya, Alvaro justru bergerak cepat menaiki anak tangga. Dia berjalan menuju ke sebuah kamar yang telah ditinggalkan begitu saja. Seolah sengaja mengabaikan Felicia, dokter tampan itu sama sekali tak menolehkan wajahnya. Dia bahkan tak peduli saat gadis cantik itu memanggil dan juga berhubungan untuk menghentikannya.
"Berhenti, Kak!" teriak Felicia pada lelaki playboy yang selalu menunjukkan wajah dingin.
Tak ingin membiarkan Alvaro bisa tidur tenang, Felicia juga ikut menaiki anak tangga untuk mengejar kakaknya. Dia menjadi sangat kesal saat kakak laki-lakinya itu sama sekali tak mempedulikan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com