Reygan : Aku di depan rumah, Nes.
Satu pesan yang mampu membuat Aneska lompat dari hangatnya sofa yang berada di ruang tengah. Sudah setengah hari ini dia memelototi layar ponselnya, enggan berpaling barang sedetik pun. Dan baru sedetik lalu bersidekap, satu chat pun masuk, membuatnya berjingkrak. Sampai-sampai dia tidak sadar jika telah menginjak kaki Maya yang tengkurap di karpet. Hingga dihadiahi dengan lemparan bantal sofa yang tepat mengenai kepala Aneska. Dia tidak sempat membalas. Sibuk mencari keberadaan payung untuk cepat-cepat keluar sekarang.
"Maaa, payungnya di mana?" teriak Aneska dengan antusias.
Mama dari dapur menyahut, berteriak juga. "Kakak kamu yang terakhir pakai."
"Udah gue bakar semua. HAHAHA!" Maya tiba-tiba bangun, dia tertawa jelek dan menjulurkan lidah ke arah adiknya yang kalap mencari payung. Kekanakan sekali kakaknya itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください