webnovel

FRENIA - SATU- Awal Dari Semuanya

Sejak saat itu dunia ku terasa runtuh, gelap dan suram.

~Frenia Ayu Lestari~

(***)

Sekolah!

Apa yang ada di otak mengenai tanda kutip 'sekolah'?

Tempat belajar, punya banyak teman, guru yang sabar, guru yang murah senyum, guru yang baik, sebagi ajang merah prestasi atau malah sebagai ajang pamer karena bisa sekolah ditempat bagus atau malah sebagai alat untuk menindas orang yang dianggap lemah.

Namun, bagaimana jika disekolah ada yang namanya perundungungan atau bahasa lainnya pembullyan?

Ditambah pelaku pembullyan itu adalah teman sekelas hingga membuat yang lain ikut membully, merasa asing saat disekolah, tidak ada teman yang mau berteman karena takut kena dampak atau alasan yang lain ikut membully.

Bullying merupakan tindakan atau perilaku menyakiti orang lain dalam bentuk fisik,verbal, dan emosioanl. Bullying dalam bentuk fisik, perilaku menyakiti fisik orang lain.

Bullying dalam verbal perilaku mengolok ataupun mengejak. Sedangkan bullying mental tindakan pengucilan

Ada yang bilang 'halah itu cuma becanda gitu doang diambil hati' tapi bagaimana jika sang korban sampai sampai terluka, fisiknya maupun mentalnya?

Mendengar nama 'sekolah' aja membuatnya termor, takut datang kesekolah, takut terjadi yang lebih parah lagi.

Tahun 2018 saja Indonesia masuk ke-5 dari 78 negara dalam kasus pembullyan disekolah sebanyak 41.1 persen siswa sekolah pernah mengalami pembullyan.

(***)

Gimana sih jadi korban bullying?

Takut.

Trauma.

Depresi.

Mungkin tiga kata itu cukup mewakili bagi korban bully tentu masih banyak hal lagi yang dialami korban.

Menjadi bahan bullyan bertahun-bertahun, hidup dalam bayangan hitam, gelap, sendiri dalam ketakutan itu lah yang dirasakan Frenia Ayu Lestari atau akrab disapa Frea atau Nia.

Frea sosok gadis remaja cantik, dengan rambut hitam bergelombang, pendiam dan pemalu mungkin karena pendiam dan pemulaunya itu juga yang mendasari orang-orang membullynya.

Awal kejadiaan ini ketika frea memasuki sekolah dasar, ya mungkin karena awal frea adalah sosok yang pemalu, tapi tidak bukan hanya itu yang membuat mereka membully frea.

Panik attack

Tidak terbiasa bertemu dengan orang baru, membuatnya menjadi panik lalu muncul kecemasan serta ketakutan.

Brakkkk

Meja depan frea digebrak oleh murid laki-laki bertubuh berisi dengan rambut jabrik sambil membawa buku pelajran miliknya.

"ehhhh jelek kerjain tugas" ucapnya dengan ngegas sambil melempar buku itu ke muka nia.

Aaawwsss

Ringis frea karena ujung bukunya mengenai mata nia hingga berair "hiks hiks hiks sakit"tangisnya

"gitu doang nangis, cepet kerjaan aku cepat"bentaknya kemudian berbalik badan mau pergi "nih sekalian sama punya temen aku, kalau nggak selesai awas aja kamu"ucapnya kembali melempar dua buku ke frea setelah itu pergi.

Dan sejak saat itu lah teman-teman sekelasnya suka semena-mena ke dirinya bahkan kakak kelas pun banyak yang menganggunya karena menurut mereka nia itu aneh.

Jalan nunduk, jika ketemu orang selalu keringat dingin,termor itu lah yang membuat mereka menganggu nia 'si cewek aneh'sebutanya.

"Kamu itu jelek nggak usah temanan sama aku, nanti aku ketularan jelek kayak kamu" ucap seorang siswi perempuan kelas satu SD waktu itu.

"Kamu itu kayak cempe (anak kambing) jadi nggak usah temenan sama aku. Dasar cempe" ucap siswi perempuan yang satunya.

"Huuuuuuuuu cempe, cempe..... Cempe.....cempe....cempeee"ledek mereka

"Hahaha cempe, hus hus hus (mengibarkan tangannya menyuruh frea pergi) sana jauh jauh cempe" ucap seorang siswa laki-laki dengan tubuh agak berisi serta rambut agak jabrik itu kemudian ketawa.

Berbeda kejadian lagi dan sudah menjadi rutinitas sekolah kalau setiap hari jum'at akan dilakukan senam baik it murid, guru, staf akan senam bareng dengan yang menjadi pemandu adalah siswi lima atau enam yang setiap minggunya bergilir.

Frea karena tidak ada yang baris didekatnya ia memilih dibelakang dekat dengan pohon karena memang hanya situ dibarisan kelasnya satu yang kosong.

Acara senam sudah berjalan dengan lancar namun tiba-tiba ada yang mendorong tubuh frea hingga jatuh bahkan kepalanya sampai mengenai pinggiran kotak dari semen yang digunkan sebagai pot pohon itu dan kepalanya sampai berdarah.

Rasanya pusing, muter-muter dan gelap itulah yang dirasakan freak arena berada dibekalang jadi tidak ada yang tahu, guru yang lumayan jauh jaraknya, si tersangka juga sudah balik ke tempat asalanya salah satu teman kelasnya perempuan.

Ada guru yang keliling untuk mengecek kondisi murid-murid baru lah disana kalau ada yang pingsan bahkan saat guru tersebut menelentangkan tubuh frea tanganya penuh dengan darah.

"pak... danu.... Bu sinta tolong ada yang jatuh"teriaknya sampai mengalihkan beberapa murid dan berhenti untuk melihat kejadian itu

"ada apa bu heni"tanya danu

"astagfirullah. Ayo pak cepat dibawa ke rumah sakit"ajak bu sinta.

Melihat kejadian itu semua murid langsung berhenti senam bahkan acara dihentikan.

Sang pelaku menatapnya datar kepergian frea setelah dibawa keluar untuk kerumah sakit sang pelaku tersenyum miring.

Bahkan tidak ada rasa takut sama sekali saat ditanyai guru karena ketahuan mendorong frea dengan sengaja terlihat dari cctv bahkan kedua orang tua juga ada disana.

"kenapa kamu melakukan itu chika?"tanya guru bu tati sebagai wali kelas Satu

"main-main aja seru"jawabnya santai bahkan sambil makan permen lollipop "ada darah"lanjutnya

'little psikopat' batin guru itu

"ya sudah sih bu, orangnya juga mati kan"ucap ibunya chika mauren

Bu tati kaget dengan penuturan ibunya chika seperti tidak ada rasa salah sama sekali.

"ini. saya tanggung biaya rumah sakitnya sampai anak itu sembuh"ucap arion ayahnya chika mengelurkan cek dengan nominal yang tidak sedikit.

"saya menghargai bapak yang mau bertanggung jawab biaya rumah sakit. Tapi tidak semua hal bisa dibeli dengan uang, rasa_"

"saya banyak urusan ayo chika pulang"ucapnya membawa anak dan istrinya untuk pulang tanpa pamit dan meninggalkan pesan apa-apa.

Bu tati melihat kepergian tiga orang berwajah datar itu keluarga datar kemudian menghela napas bahkan dirang itu juga ada kepala sekolah yang juga menatap kepergian tiga orang itu dengan pandangan sulut diartikan.

Sedangkan frea yang dibawa ke rumah sakit mendapatkan penangannya dengan dijahit lima dan harus dirawat selama beberapa hari minimal sampai lukanya kering.

Frea berusaha untuk bertahan bersekolah disana namun lagi-lagi ia harus masuk rumah sakit dan pelaku yang sama juga.

Frea dipindakhkan orang tua ke luar kota dengan harapan dan doa supaya tidak mendapatkan perlakukan buruk. Disana tinggal bersama kakek dan nenek.

Menghabiskan waktu sd-smp diluar kota jauh dari orang tua bahkan orang tuanya juga mengunjunginya saat waktu liburan tiba aja dan orang tunya juga tidak jika selama diluar kota juga mendaptkan perlakukan yang sama.

Tinn

Brakkk

Frea dengan sengaja diserempet mengunakan motor hingga jatuh masuk sekolah depan sekolah, si pelaku juga malah bilang.

"upss sorry sengaja, lagian jadi cewek cupu banget jelek lagi"ledek sang pelaku

Frea menangis menahan sakit yang bahkan mau bangun saja susah, orang-orang yang melihat itu bukanya menolong malah menertawakan nasibnya.

"heyy kalian ini ada temanya jatuh bukanya ditolong malah diketwain"ucap guru yang akan pulang namun melihat hal itu ia urungkan

"salah dia sendiri pak, kenapa berdiri dipinggir jalan menganggu pemandangan saja, udah jelek, dekil, hidup lagi, kenapa nggak pergi aja sih pak dari sekolah ini" ucap seorang murid laki-laki yang tadi menabraknya

"ayo bapak bantu"ucap guru tersebut mengangkat tubuh freak e tempat yang lebih lapang "apanya yang sakit?"

"hiks... hiks... kaki saya pak hiks hiks sakit"tangisnya

"tahan sebentar berhubung bapak nggak bisa urut takutnya malah salah urut kita kerumah sakit aja. ayo biar bapak gendong"ucapnya mengangkat tubuh frea membawanya ke mobil dan meninggalkan sekolah sebelum itu juga sudah mengabari beberpa guru bahwa ada murid yang jatuh akibd ditabrak dengan sengaja oleh satu salh satumurd.

Sesampainya dirumah sakit ternyata kakinya mengalmi keretakan dan harus di gips supaya tidak gerak-gerak dan jalanya juga harus dibantu tongkat.

Guru tersebut mangantarkan frea ke rumah dan menjelaskan semua kejadian kepada kakek neneknya dan juga memberi tahu bahwa selama ini menjadi korban bullying disekolah.

Betapa shoknya frea tidak pernah cerita jika menjadi bahan bullying selama ini, waktu dipindahkan ke sini beberapa tahun lalu juga tidak jelas alasan orang tuanya.

"sayang kok kamu nggak pernah cerita sama kakek sama nenek kalau disekolah dibully?"tanya sang kakek pas malam harinya

"ak-aku...anggak mau bu-buat kakek sama nene khawatir"ucapnya sambil nunduk

"ya allah sayang.... jangan-jangan kamu selama ini juga dibully?"tanyanya penuh tanda tanya kekhawatiran.

"maaf kek"ucapnya

(***)

"aku capek.... Dengan ini semua"lirihnya sambil menulisanya di blok note warna hitam miliknya.

Lagi-lagi aku melih sendiri dan mentupi ini semua dari kakek sama nenek.

Kek, nek, maaf.

Aku hanya ingin seperti ini kakak dan nenek yang nemenin aku.

Aku pengen punya teman,

Aku kangen bunda, ayah sama abang tapi mereka sibuk dengan dunianya sendiri. mereka membuangku kesini aku butuh mereka disaat seperti ini.

Mereka pikir sendiri itu enak, karena terlihat mandiri pada kenyataanya sendiri itu menyedihkan

AKU CAPEK

Frea menutup tulisanya dan juga bukunya.