webnovel

Chapter 09

Chapter 09 : Zero Day – Lancer of Red & Master dari Assassin of Black.

(A/N : Mohon maaf kalau saja bab ini terlihat aneh, soalnya authornya author menulis ini, di saat author sendiri sedang dalam mood yang buruk. Semoga kalian bisa menikmatinya ya~ Selamat membaca~)

=-----=-----=-----=-----=

Di suatu tempat tertentu yang ada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

"Mau sampai kapan kamu terus berlari seperti itu? Kamu seharusnya sadar, kalau tidak ada jalan untuk keluar dari tempat ini, kan?"

Mendengar hal itu, Archer of Black hanya bisa mendecak lidahnya dengan penuh rasa kesal saja, karena hal tersebut memanglah benar apa adanya.

Lagi pula, alasan utama dari kenapa Archer memutuskan untuk membuat Servant lain datang ke sini, hanya untuk membuat mereka merusak Bounded Field aneh yang pria itu ciptakan.

Bounded Field ini benar-benar sangat aneh, karena entah kenapa tidak membiarkan satu orang pun yang ada di dalam sana untuk keluar, yang untuk memperburuk hal itu, entah bagaimana setiap serangan yang di arahkan ke arah Boundfield tersebut tidak berpengaruh sama sekali terhadapnya.

Namun, dari apa yang di dapatkan oleh Archer dari ocehan Master dari Assassin of Black ini, sepertinya Bounded Field ini akan hancur, tepat setelah ada orang lain yang masuk ke dalamnya.

Lagi pula, Bounded Field ini sepertinya adalah Bounded Field satu arah, di mana hanya bisa dimasuki tanpa bisa keluar, dan salah satu dari dua cara untuk keluar dari sana adalah dengan penggunanya yang membatalkannya, atau dengan cara yang sebelumnya.

Meskipun memang sih, ada kemungkinan kalau hal itu hanyalah akal-akalan dari pria tersebut, tapi kalau memang benar hanya akal-akalannya saja, maka Archer akan segera memutuskan untuk bunuh diri, tentunya di dalam domain bayangannya, agar ti–

'Tu-tunggu sebentar!! Bukannya aku bisa kabur melalui domain bayanganku?'

Itu benar sekali. Lagi pula, hal tersebut terhubung langsung dengan bayangan milik tubuh aslinya, di mana sepertinya dia masih bisa mengakses kemampuannya itu.

'Sialan. Kenapa aku bisa melupakan hal sekecil itu?'

Kalau hal tersebut adalah kemampuannya yang lain, yang dalam tanda kutip, jarang dirinya gunakan, maka Archer akan mengabaikannya, tapi ini adalah sesuatu hal yang selalu dirinya gunakan, bahkan sampai mungkin bisa di bilang, jika kemampuannya yang itu jauh lebih sering dirinya gunakan, ketimbang kemampuan-kemampuannya yang lain.

'Ini benar-benar sangat memalukan sekali. Untungnya, tidak ada orang yang tahu akan hal itu.'

Tepat setelah Archer menghela nafasnya dengan lega, dirinya bisa merasakan sebuah fluktuasi Mana di dekat sisi Barat Daya darinya, di mana tidak lama setelah itu, orang yang dirinya tunggu-tunggu dari tadi akhirnya muncul.

"Dimana kamu, Archer of Black!?"

Tepat setelah hal itu terdengar, sesosok pria dengan pakaian layaknya seorang Raja sambil membawa sebuah tombak, terlihat muncul dari balik pepohonan yang ada di depan rumah kosong tersebut.

Archer yang melihat hal itu segera tersenyum, terutama setelah dirinya sadar, kalau sepertinya Bounded Field yang sebelumnya menutupi seluruh wilayah itu telah hancur.

Dimaan, Archer tentunya segera pergi dari sana, dan dia benar-benar mengabaikan dua orang yang sedang saling menatap di sekitaran tempat itu.

...

"Di lihat dari senjata yang kamu bawa, sepertinya kamu adalah Lancer. Jika tidak, maka akan menjadi Rider, dan kamu juga tampaknya bukan dari fraksi yang sama denganku."

Malik segera menggumamkan pikiran yang dirinya miliki, dengan Servant miliknya yang mulai bersiap dengan Sniper yang sudah terarah tepat ke arah kepala dari Servant baru yang muncul di depannya.

Servant itu hanya tersenyum kecil saja, sebelum dia berkata; "Jadi begitu. Archer sepertinya menggiring saya kemari untuk melawan Anda."

"Anda sepertinya memiliki rekan satu fraksi yang sangat buruk, bukan?" Lanjutnya, sambil mulai bersiap dengan tombak miliknya.

Malik hanya membalas senyumnya dengan sebuah senyum kecil saja; "Kamu benar. Aku sepertinya perlu mendisiplinkannya nanti."

"Kalau begitu, cepat biarkan Servant mu keluar dan lawan aku!" Ucap Lancer, dengan senyum lebar yang tumbuh di wajahnya.

Memang sih, pada awalnya Lancer malas untuk meladeni Archer of Black, tapi setelah dia memikirkannya dengan matang-matang selama perjalanannya ke sana, dirinya menyadari, kalau tidak ada ruginya juga bertarung, malah bisa di bilang lumayan menguntungkannya juga, karena dengan begitu, pria tersebut bisa memahami kemampuan dari fraksi lawan.

Tapi, bukannya mengikuti apa yang dikatakan oleh Lancer of Red, Malik malah terlihat mengambil sebuah keris yang tampak sangat kuat dari balik pakaiannya, di mana pria itu malah terlihat mempersiapkan dirinya untuk melawan Lancer of Red satu lawan satu.

Tentu saja, Lancer of Red yang melihat hal itu segera merasa terhina, karena... "Oi!! Apa-apaan ini!? Cepat panggil Servant mu dan lawan aku!"

"Tidak, aku saja sudah cukup untuk mengalahkan mu." Malik tampak mengatakan hal itu seolah-olah sedang mengatakan sebuah fakta.

Lancer of Red yang mendengar hal itu tentu segera terhina, apalagi mengingat kalau dirinya juga seorang Raja, memperburuk hal tersebut.

"Jangan main-main denganku!! Kamu pikir aku ini siapa hah!? Cepat panggil Servant mu sekarang juga!!"

Namun, bukannya membalas perkataan dari Lancer of Red, Malik malah terlihat segera menerjang ke arah Servant tersebut dengan niat untuk menyerangnya, yang tentunya melukai harga diri miliknya lebih jauh lagi.

Berkat hal itulah, Lancer of Red segera menggunakan kecepatan superiornya dan tombak miliknya untuk langsung menghancurkan tubuh bagian atas dari Malik, hingga hancur tak bersisa.

"Itulah yang akan kamu dapatkan karena terlalu meremehkan ku." Lancer of Red kemudian berbalik untuk pergi dari sana, sambil melanjutkan kata-katanya; "Aku tidak tahu siapa Servant mu itu, tapi aku yakin dia sangat sial, karena mendapatkan Tuan yang begitu menyedihkan sepertimu."

"Apa kamu yakin akan hal itu?"

Tubuh milik Lancer of Red segera bergidik, sebelum dia dengan sangat cepat segera melompat, hanya untuk menjauh dari sana.

Pada saat dia berbalik, apa yang di lihat oleh Lancer of Red benar-benar tidak masuk akal sama sekali, karena...

"Ka-kamu... Bagaimana caranya kamu bisa hidup setelah bagian tubuh atas mu hancur!?"

Ya, itu benar-benar sangat tidak masuk akal sama sekali, kecuali...

"Ja-jangan-jangan!! Ka-kamu... Apa kamu memiliki ilmu rawa rontek!?" Wajah milik Lancer of Red segera dipenuhi oleh keterkejutan, setelah dia menyadari ada sesuatu hal yang tampak familiar dari apa yang terjadi dengan orang yang ada di depannya ini.

Malik yang mendengar hal itu hanya bisa mendecak lidahnya dengan rasa kesal saja, sebelum dia memutuskan untuk pergi dari sana, karena...

'Ini buruk. Meskipun aku memang paham, kalau pasti akan ada salah satu Servant akan menyadari hal tersebut, tapi tidak secepat ini.'

Lagi pula, Malik sudah memikirkan berbagai rencana untuk memenangkan perang ini, tapi kebanyakan ilmu miliknya itu pasti akan diketahui oleh orang-orang dari era tertentu, di mana pada era itu terdapat cukup banyak pengguna ilmu rawa rontek.

Jadi, kalau saja ada seseorang yang menyadari ilmu rawa rontek miliknya, maka itu artinya ada kemungkinan, kalau mereka akan sadar dengan ilmu-ilmu yang dia miliki, karena sebagian besar orang yang akan segera sadar dengan ilmunya itu, seharusnya orang-orang yang berasal dari era tersebut.

Itulah kenapa, hanya untuk mencari aman, Malik memutuskan untuk mundur terlebih dahulu dan menyusun ulang rencana miliknya.

Lancer of Red sendiri tidak menghentikan kepergian dari pria tersebut, karena dia lebih memilih untuk memikirkan cara untuk membunuh pria yang ada di depannya ini. Atau jika tidak, maka dia hanya perlu membunuh Servantnya saja.

Meskipun dia memang sadar sih, kalau masih ada permasalahan dengan Class dan identitas dari Servantnya ini, tapi Lancer of Red masih sangat percaya diri dengan kemampuan yang dirinya miliki.

["Tuan, aku baru saja mendapatkan informasi penting mengenai salah satu Tuan dari fraksi hitam."]

["Benarkah!? Itu berita bagus! Bagaimana dengan Servantnya?"]

["Sayangnya aku tidak tahu Servant seperti apa yang orang itu miliki. Saya minta maaf, Tuan."]

["Kamu tidak perlu meminta maaf mengenai hal itu, Lancer. Lagi pula, perang ini juga belum dimulai sepenuhnya."]

["Ya, terima kasih, Tuan."]

["Kalau begitu, untuk sekarang, bagaimana kalau kamu kembali ke sini dulu? Dan, baru setelah itu kita membahas tentang 'Tuan' ini."]

["Dimengerti."]

Lalu, setelah telepati di antara keduanya terputus, Lancer of Red kemudian mulai berjalan pergi dari sana, tanpa menyadari ada seseorang yang muncul di tempat itu, tepat setelah dia keluar sepenuhnya dari kawasan rumah kosong tersebut.

...

"Ehh? Kemana orang-orang yang tadi bertarung di sini?" Ruler hanya bisa menggumamkan hal itu dengan penuh kebingungan, setelah dia melihat tidak ada siapapun di tempat itu.

Lagi pula, alasan dari kenapa dirinya pergi dengan sangat terburu-buru tadi, itu karena dia bisa merasakan lonjakan energi magis dari daerah sana, yang menandakan kalau ada beberapa Servant yang sedang bertarung.

Tapi... "Huhh... Sepertinya aku telat."

Meskipun dia agak kesal dengan hal itu, tapi pada akhirnya Ruler tidak begitu memikirkannya, karena pada akhirnya yang terbaik adalah tidak adanya para Master dan Servant yang melanggar aturan.

"Untuk sekarang, lebih baik aku lanjut membangun basis ku di beberapa titik yang ada di kota ini."

Setelah mengatakan hal itu, Ruler kemudian segera pergi menghilang dari tempat tersebut, tanpa menyadari seorang gadis muda tertentu yang terus menatap tempat itu dengan senyum lebar di wajahnya.

.....

....

...

Di suatu tempat yang ada di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Apa orang-orang itu benar-benar berada di sini, Master?" Saber of Black segera menanyakan hal itu dengan penuh keseriusan kepada Masternya, yang segera di balas oleh Zeta dengan anggukkan ringan; "Jika apa yang sinyal peralatan mereka kirim memang benar, maka mereka seharusnya sih berada di sini."

Setelah konfirmasi itu, senyum kecil segera tumbuh di wajahnya, sebelum kacamata yang dimiliki oleh Saber dengan mekanis berubah menjadi sebuah topeng berbentuk menyerupai percampuran di antara Naga dan Iblis yang seratus persen terbuat dari es.

Sementara Masternya sendiri, alias Zeta, dia mulai bersiap dengan sepasang senapan yang dimiliki olehnya.

"Kalau begitu, mari kita mulai pesta ini."

=-----=-----=-----=-----=

Author Note:

Yayy! Update lagi!

Di dalam bab kali ini, mohon maaf kalau banyak hal yang aneh dan tidak nyambung, soalnya author menulisnya di saat mood milik author buruk, di mana dari pada gak update, mendingan kualitasnya turun dikit, bukan?

Kemudian, di dalam bab kali ini, ada cukup banyak informasi mengenai Master dari Assassin of Black, sekaligus awal mula dari pertarungan di antara Zeta dan Saber melawan orang-orang dari organisasi mata-mata Zeta.

Intinya sih, hal-hal semacam itu bakal dijelaskan secara perlahan, jadi silakan bersabar ye~

Itu aja sih yang author ingin sampaikan, dan bagi kalian yang ingin mendukung author, kalian bisa traktir author di akun trakteer milik author yang bisa kalian akses melalui BIO IG author @Panagakos_Void.

Sampai jumpa lagi di bab selanjutnya! Adios~!