webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · 若者
レビュー数が足りません
405 Chs

389. Hasil Biopsi

"Oke. Apa yang ditemukan, Bruder?" tanya Bara.

"Ada sedikit benjolan lain di ususnya Pak Bisma. Kami telah melakukan observasi dan tindakan biopsi terkait sampel beliau. Hasil biopsinya baru saja keluar dan saya diminta untuk mengabarkan Pak Bara terlebih dahulu."

Bara menelan ludah. Jantungnya tiba-tiba berdetak cepat. Jika sesuatu hal mengenai biopsi, biasanya itu adalah sesuatu yang buruk. Bara mencoba menenangkan dirinya dan meminta sang bruder untuk melanjutkan penjelasannya.

"Pak Bisma dinyatakan positif kanker stadium dua," ungkap sang bruder tanpa ada perasaan sedikit pun.

"Jadi, gimana? Apa ada cara lain untuk menyembuhkan beliau?" tanya Bara yang menyembunyikan perasaannya.

"Untuk hal tersebut, saya meminta agar Pak Bara bertemu dengan dokter Ridwan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut. Apa Pak Bara ada waktu?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください