"Oke. Apa yang ditemukan, Bruder?" tanya Bara.
"Ada sedikit benjolan lain di ususnya Pak Bisma. Kami telah melakukan observasi dan tindakan biopsi terkait sampel beliau. Hasil biopsinya baru saja keluar dan saya diminta untuk mengabarkan Pak Bara terlebih dahulu."
Bara menelan ludah. Jantungnya tiba-tiba berdetak cepat. Jika sesuatu hal mengenai biopsi, biasanya itu adalah sesuatu yang buruk. Bara mencoba menenangkan dirinya dan meminta sang bruder untuk melanjutkan penjelasannya.
"Pak Bisma dinyatakan positif kanker stadium dua," ungkap sang bruder tanpa ada perasaan sedikit pun.
"Jadi, gimana? Apa ada cara lain untuk menyembuhkan beliau?" tanya Bara yang menyembunyikan perasaannya.
"Untuk hal tersebut, saya meminta agar Pak Bara bertemu dengan dokter Ridwan untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut. Apa Pak Bara ada waktu?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください