webnovel

Bab 2: Air Susu Haruko

Setahun berlalu..

Wajah Mayumi tak henti-henti menunjukan kesenangan selama beberapa hari terakhir. Ia menatap Sakumo yang sedang menyusu di payudara Haruko dengan tatapan hangat.

Sakumo yang tidak begitu peduli dengan pemikiran Mayumi memfokuskan konsentrasinya pada payudara Haruko.

Sambil menyedot aliran surgawi dari dada kiri gadis montok itu, tangan kirinya tidak berhenti memainkan puting kanan Haruko.

Haruko hanya bisa tertawa menyaksikan tingkah lucu bocah itu. Baginya, tindakan cabul Sakumo tak ada bedanya dengan aksi menggemaskan bayi umumnya.

Haruko adalah orang pertama yang menemukan Sakumo siuman di rumah sakit. Semenjak saat itu, sudah menjadi kebiasaan hariannya untuk merawat dan menjaga Sakumo, termaksud menyusuinya.

Ia adalah putri tunggal Mayumi, dan tahun ini akan berusia 18. Dalam kebudayaan Benua Lima Elemen, 18 adalah usia yang terlampau matang bagi seorang perempuan untuk menikah.

Di dunia yang keras ini, seorang gadis yang baru mendapat haid pertamanya bisa langsung mengadakan pernikahan jika berkenan.

Bagaimana pun hidup ninja amatlah singkat. Seorang genin berusia 12 tahun dapat mati kapan saja di medan perang.

Agar warisan dan garis keturunan tidak terputus, pernikahan muda agaknya menjadi pilihan ideal bagi mayoritas ninja.

Kebiasaan ini tidak hanya berlaku di kalangan ninja. Budaya menikah muda juga menjadi kebiasaan kalangan masyarakat sipil yang umumnya lemah. Sangat mudah berjalan-jalan di sekitar desa dan menemukan seorang gadis remaja berusia 13-14 tahun dengan perut menggelembung.

Di Konohagakure, hanya segelintir orang yang memilih untuk tidak menikah dini. Orang-orang ini biasanya datang dari klan besar yang kuat atau keluarga bangsawan.

Haruko sendiri sudah menikah dua tahun lalu dengan seorang pemuda Klan Hatake yang setahun lebih muda darinya. Sayang sekali, suaminya bergabung ke medan perang dan mati dibunuh ninja Iwagakure. Diikuti dengan kabar kematian orang tua Sakumo, Haruko yang sedang hamil muda mendapat pukulan keras dan keguguran.

Kini, meskipun ia banyak kehilangan, Haruko telah menghapus kesedihan itu dan mencurahkan seluruh perhatian pada bayi di gendongannya. Bagi Haruko, Sakumo sudah layaknya anak sendiri.

Jadi, ketika Mayumi datang dengan ide ingin menyusui Sakumo, Haruka cepat-cepat merebut bayi itu dari genggaman ibunya, menuntut atas haknya.

Ia berdalih bahwa payudaranya telah mengeluarkan susu semenjak kehamilannya, dan bahwa itu akan mubasir jika tidak diberikan kepada seorang bayi.

Sudah dua tahun sejak Sakumo pindah ke dunia ninja. Dan selama dua tahun itu juga ia tidak pernah bosan dengan sesi cabul bersama Haruko.

Haruko sendiri melarangnya memakan apapun selain meminum air susu darinya.

Dokter Hiro yang semula mendiagnosis bahwa Sakumo tidak bisa menjadi ninja, bahkan menyarankannya. Ia meminta Hiruko untuk menyusui Sakumo sampai bocah itu setidaknya berusia lima tahun.

Sejujurnya, ia sangat tidak percaya menyaksikan pemulihan bocah itu. Berdasarkan analisa sebelumnya sangat mustahil cacat Sakumo dapat disembuhkan.

Masalahnya, cacat Sakumo terletak pada jalur meridiannya yang sobek. Hal ini membuatnya tidak mampu mengakses cakra ke dalam tubuh.

Meridian yang rusak tidak saja menutup jalur cakra, tetapi juga melemahkan potensi fisik, stamina, dan pertumbuhan tubuh. Singkatnya, Sakumo ditakdirkan menjadi orang sipil.

Tentu saja, jika kejadian yang sama berlaku pada seorang jonin, dengan usaha intensif selama setahun, masih mungkin untuk menyambung kembali julur meridian yang rusak.

Sialnya, Sakumo hanyalah janin dalam kandungan ketika meridiannya sobek. Ibunya yang hamil di medan perang terpaksa melahirkan bayi itu secara prematur.

Jujur saja, membawa kembali bayi Sakumo dari medan perang ke Konoha dengan nafas tersisa sudah sangat luar biasa.

Menyelamatkan hidup bayi itu adalah hal terakhir yang Dokter Hiro dapat lakukan. Ia tidak berani menyuarakan harapan bagi kesembuhan Sakumo.

Ia tahu bahwa sangat mengecewakan bagi seorang anggota klan ninja yang ia tidak mampu mengakses cakra. Terutama jika itu berasal dari keluarga utama klan.

Dokter Hiro sangat mengerti akan kerinduan Mayumi terhadap Sakumo, mengingat menurunnya Klan Hatake selama perang Dunia Ninja. Terutama sudah sangat lama sejak mereka melahirkan seorang bayi.

Di bawah analisa mendalam Dokter Hiro, ia hanya mendapat hipotesis bahwa kesembuhan Sakumo kemungkinan terkait dengan air susu Haruko.

Gadis itu rupanya mewarisi fisik khusus Klan Senju yakni, Tubuh Petapa Agung. Sejenis kekkai genkai yang memungkinkan penggunanya memiliki tubuh dan vitalitas yang kuat, serta afinitas tinggi terhadap energi alam.

Menurut rumor yang beredar, Hashirama Senju juga memiliki fisik khusus ini.

Tapi tak ada yang tahu dengan pasti kebenarannya, sebab Hashirama sendiri tak pernah mengkonfirmasinya.

Lagipula Tubuh Petapa Agung tidak mudah untuk diidentifikasi. Tak ada ciri-ciri khusus terkait penggunanya selain vitalitas dan stamina yang kuat. Beberapa ninja bahkan meragukan adanya kekkai genkai seperti itu.

Bertahun-tahun kemudian, ketika banyak ninja mulai menaruh minat pada sel Hashirama, mereka akhirnya akan paham bahwa apa yang disebut sebagai rumor tidak datang tanpa sebuah alasan.

Bagi Dokter Haruko, tak ada kemungkinan lain yang bisa temukan selain keajaiban tubuh Hiroko.

Diam-diam ia menjilat bibirnya dan menatap dada montok Haruko dengan antusias. Ia berupaya mengendalikan tatapan nafsunya pada gadis muda itu.

Ia tak berani membuat Haruko tersinggung, tentu saja, tak ada yang berani menyinggung satu-satunya putri Tobirama Senju dan pemimpin Klan Hatake, Mayumi Hatake.

***

"Ibu, apa aku akan sembuh?"

"Tentu saja sayang, selama kamu rajin minum susu, maka kamu akan sembuh," Haruko mencubit pipi Sakumo dan tersenyum padanya.

Ia dan Mayumi telah sepakat untuk mengambil Sakumo sebagai putra kandung mereka.

Karena itu, ia mengajari Sakumo untuk memanggilnya ibu.

Sakumo tidak terlalu peduli dengan hal-hal sepele seperti itu. Baginya, penyembuhan fisik dan peningkatan kekuatan adalah apa yang perlu ia perhatikan saat ini.

'Karena ini dunia ninja, maka aku akan hidup sebagai ninja.'

Di dalam hatinya, Sakumo telah bertekat untuk memulai kehidupan barunya sebagai ninja dan meninggalkan hari-hari hampanya sebagai manusia modern dari kehidupan sebelumnya.