Denis sedang menemani papanya untuk mengecek beberapa email terkait keberangkatan ke Aussie esok hari. Ia sedih harus berpisah, tapi tidak boleh egois. Selama ini Rega sudah banyak berkorban demi masa depanya yang lebih bagus. Denis tahu itu.
"Jangan menangis," kata Rega yang tidak ditanggapi oleh Denis. "Kau sudah cukup dewasa untuk menjaga diri sendiri. Kau benar tidak ingin ikut papa saja?" Sebenarnya Rega juga belum ingin berpisah dengan putranya. Tapi ia tahu tanggung jawabnya yang lain. Ia juga tidak ingin egois. Ia menghela napas begitu menyadari Denis menatapnya lekat. Sesak, itu yang dirasakannya saat ini. "Ayo keluar," ajaknya kemudian. Ia tidak ingin menjadi pria paruh baya yang cengeng. Melihat tatapan putranya ia bahkan tidak sanggup untuk mengedipkan mata. Rega terlalu takut jika Denis melihatnya rapuh.
"Kemana?" akhirnya Denis mengeluarkan suara setelah terdiam cukup lama. Ia tidak bisa terus diam. Rega akan tahu jika dirinya begitu menyedihkan.
"Makan?"
"Hmm."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください