Lelaki itu yang dipegang ucapannya, bukan janjinya. Sebagai seorang lelaki, menepati janji sama halnya menaruh kepala di ujung pistol, jika dia ingkar, maka pelatuk bisa saja membunuhnya.
Terbukti sampai sekarang begitu banyak lelaki yang ingkar janji dan menerima akibat dari perbuatannya. Tapi tidak dengan Habib. Nyatanya dia benar-benar membelikanku tas Gucci model terbaru yang bahkan tidak dia janjikan.
"Apa ini?" tanyaku ketika menerima sebuah paper bag warna cokelat polos darinya.
"Tas Gucci model terbaru yang kamu minta," jawab Habib dengan entengnya.
Aku melongo sesaat setelah mendengar ucapan itu. Benarkah Habib membelikanku tas Gucci model terbaru? Padahal aku hanya bercanda saja, karena suasana hati benar-benar sedang kesal tadi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください