"Kamu harus tahu, El kalau Habib sangat mencintaimu. Dia bahkan tidak pernah bisa berpaling kepada siapapun. Kamu harus tahu kalau dia hanya mencintaimu," tambah Aisyah lagi, menimbulkan tanda tanya besar di kepalaku.
Tunggu, apa aku tidak salah dengar? Habib hanya mencintaiku? Terdengar seperti omong kosong dari lelaki cap kelinci di dadanya. Sama sekali tidak masuk akal dan ... itu tidak mungkin. Tapi, melihat bagaimana dalamnya perkataan Aisyah, membuatku jadi antara percaya dan tidak.
"A—apa maksudmu?" tanyaku penuh kebingungan pada Aisyah.
Kalau Habib memang hanya mencintaiku, tidak mungkin dia menghamili Aisyah. Aku tahu ini terdengar imposible, di satu sisi Habib adalah seorang lelaki S3 lulusan Belanda dan dia juga seorang hafidz. Menghamili wanita yang belum dia nikahi? Terdengar mustahil.
Akan tetapi ini kenyataannya, dan kalau memang Habib tidak pernah mencintai Aisyah hal ini tidak mungkin terjadi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください