Xiao Yi melebarkan matanya karena posisi mereka beradu pandang. Ia bisa bisa mendengar hembusan nafas Li Zheng Yu pada alat bantu pernapasan.
Li Zheng Yu menggunakan sebelah tangannya untuk melepaskan alat bantu pernapasan yang sudah dibutuhkan lagi.
Cup …
Li Zheng Yu mengecup singkat bibir Xiao Yi lalu melepaskannya. Menatapnya kembali dalam-dalam mata itu.
"Aku sangat merindukanmu," bisik Li Zheng Yu sembari menautkan dahi dengan dahi Xiao Yi.
"Kita setiap hari bertemu. Kenapa harus merasa rindu?" balas Xiao Yi.
Li Zheng Yu memejamkan matanya. Lalu menempelkan bibirnya kembali. Ia menggunakan tangannya untuk menekan tengkuk Xiao Yi agar tidak menjauh.
Sebenarnya Xiao Yi juga merasakan hal yang sama. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena perutnya tidak bisa diajak kompromi setiap Li Zheng Yu di dekatnya.
Li Zheng Yu mulai memperdalam ciumannya. Menyesap bibir Xiao Yi lebih kuat untuk meluapkan rasa rindu yang kian menggebu. Hingga lidah keduanya saling menari.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください