webnovel

Dua Penguasa

Mengisahkan dua Pemuda dari Negara Maritim yang sangat menggilai barang antik dan kuno, keduanya mengikuti sebuah lelang di Negara Tirai Bambu. Hingga sampai dimana keinginan mereka terwujud, yaitu untuk mencapai dunia lain. Namun sial, setelah sampai di dunia tersebut. Mereka tidak mendapatkan jalan pulang. Kini keduanya terjebak di dunia dengan Manusia yang bisa mengendalikan panasnya api, membekukan air, kerasnya tanah dan hampanya angin. Mereka menyebut diri mereka adalah Kultivator Mereka mendapat identitas baru dari dua Harimau yang mereka temui untuk memulai petualangan mereka di dunia tersebut, mereka berdua dengan sangat tekun menaikan kekuatan mereka dalam tujuan untuk menguasai dunia ini! *Original bukan terjemahan.

Han_disini · 東方
レビュー数が足りません
525 Chs

Bab81. Cara kembali

"Untuk kembali ke duniamu kau harus memiliki ijin dari Yang Mulia Xian Chin, hanya dengan begitu kau bisa kembali." Penjelasan pendek dari Harimau Putih membuat Han Xiao menggernyit heran.

Yang Mulia Xian Chin? Siapa itu?

"Sudah kuduga kau akan bingung." Harimau Putih terkekeh.

"Bagaimanapun kau masuk ke dunia ini atas ijinnya, jika tidak bahkan jika Chakram Naga dan Phoenix dalam kondisi puncaknya maka itu hanya percuma. Baik akan Kuberitahukan. Yang Mulia Xian Chin adalah penguasa di dunia ini, dia berada di Alam Abadi yang sangat jauh dari sini. Dengan kekuatan Kaisar Yang Qian saat ini bahkan dia harus menempuh selama seratus tahun untuk kesana."

"Seratus tahun!" Han Xiao merasa ingin pingsan, dia di dunia ini saja belum genap satu tahun, tapi untuk perjalanan dia harus melakukan seratus tahun? Bahkan jika ingin melakukannya dia harus mencapai Alam Inti Kosong seperti Kaisar Yang Qian.

"Tidak ada harapan." Han Xiao menghela napas ringan.

"Tenang saja, kau bisa lebih cepat kesana," suara Harimau Putih mulai samar.

***

"Mencapai kultivasi Alam Dewa!"

Ne Zha menghela napas ringan, dia dan Han Xiao tidak menyangka perjalanan mereka masih akan sangat panjang, saat ini mereka hanya berada di dasar. Masih jauh untuk mengapai Alam Dewa.

"Alam Dewa berada jauh diatas Alam Inti Kosong, kita bahkan belum mengetahui apa kelanjutan dari Alam Inti Kosong." Han Xiao menggeleng pelan.

"Hey mana semangat Han yang kukenal? Tenanglah kau tidak terlalu terburu-buru untuk kembali ke dunia lama itu, bukankah baik saat kita sampai di sana dan semua isi dunia itu sudah berubah," ujar Ne Zha.

"Berubah?" tanya Han Xiao menggernyit.

"Orang-orang disana, kupikir saat kita bisa kembali kesana semua orang yang kita kenal sudah tiada. Tentang hidup kita yang bisa sangat panjang serta awet muda dengan Kultivasi kuyakin jika berhasil kesana kita akan merasakan dunia lama rasa baru. Bukankah teknologi disana sedang sangat berkembang? Kuharap saat kembali kita berada di jaman yang penuh dengan teknologi luarbiasa."

Mata Han Xiao berbinar terang, dia tidak terlalu peduli dengan orang-orang sialan disana, tapi dia sangat merindukan dunia tersebut. Terlahir di dunia itu tentu dia memiliki perasaan yang sangat mendalam.

"Kuharap kita bisa membawa Yu'er," ucap Ne Zha dengan semangat.

"Maka dari itu kita harus membimbingnya menaikan kultivasi dengan baik dan cepat, jika dia bisa mengimbangi kita bukan tidak mungkin kita bisa pergi menemui yang disebut Yang Mulia Xian Chin oleh dua Harimau Suci," balas Han Xiao tak kalah bersemangat, mereka ingin membawa sosok yang hilang dalam hidup mereka di masa lalu dan melindungi dengan cara apapun.

"Aku penasaran, Yang Mulia Xian Chin ini penguasa dunia ini. Apakah dia sedang mengawasi kita?" ujar Ne Zha tiba-tiba.

Kilat cahaya menyenangkan muncul pada mata Han Xiao, pemuda riang itu segera berlari keluar dari kamar penginapan.

Ne Zha terkejut oleh reaksi Han Xiao, dia bingung apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu, tak banyak berpikir Ne Zha mengejar Han Xiao keluar dari penginapan.

***

Matahari sudah menunjukan dirinya, menghangatkan seluruh daratan dengan sinarnya yang sangat terang. Pagi hari terasa sangat hangat oleh sapaan sang mentari. Warga Desa yang cemas pun menjadi lega saat sang surya menunjukan eksistensinya melindungi mereka dari kejahatan Siluman.

Seorang pemuda berambut hitam berwajah riang tengah berdiri pada pohon yang sangat tinggi di hutan, dia menatap keatas seolah sedang mencari sesuatu.

"OOOOOOYYYYY YAAAAANG MUUULIAAAA XIIIIAAAAN CHIIIIIN!!! KAU BISA MENDENGARKU?!!! AKU MEMINTA IJINMU UNTUK KEMBALI KE DUNIAKU!!! BILA PERLU KAU LANGSUNG SAJA KIRIM AKU KESANA!!! AH YA SEKALIAN DENGAN NE ZHA DAN REN YANYU!!!" teriakan pemuda yang tak lain adalah Han Xiao itu sangat keras membuat burung-burung berterbangan dan para binatang berlarian.

Bagaimana tidak? Dia menambahkan Qi dalam jumlah besar pada suaranya hingga menyamai sebuah speaker konser di dunianya sebelumnya.

Bletak!!!

Kepala Han Xiao dipukul keras oleh pemuda berwajah datar di belakangnya, tidak sempat bereaksi Han Xiao terjatuh dari atas pohon.

"Apa yang kau lakukan?" Ne Zha menghampiri Han Xiao dan bertanya dengan heran.

"Aku meminta ijin dari Yang Mulia Xian Chin dan aku juga meminta dia agar mengantar kita ke dunia yang lama, dia pasti sedang melihat kita! Jikapun tidak maka dari itu aku mengeraskan suaraku dengan Qi," jawab Han Xiao dengan gerutuan, tubuhnya linu saat mendarat tidak mulus tadi.

Wajah Ne Zha berkedut saat mendapati jawaban Han Xiao, kenapa tidak terpikirkan olehnya? Hal itu bisa saja berhasilkan?

Ne Zha ingin mencoba tapi sebelum dia melompat sebuah petir besar meledak di pagi yang cerah.

Duaaar!!!!

Duaaaar!!!

Petir-petir itu terarah pada mereka berdua yang kini tengah duduk ditengah hutan.

"Sialan!" Ne Zha mengumpat keras sebelum mengayunkan pedang pusakanya keatas untuk menghalau petir tersebut.

"Ini Petir Penyucian! Sialan apa yang dipikirkan oleh Yang Mulia Xian Chin? Apakah dia ingin membutuh kita huh?" Han Xiao berkedut saat melihat dua petir terarah pada mereka.

Duaaaaaaaaar!!!

Ne Zha mengambil posisi absolute dengan pedangnya, dia melakukan gerakan kelima dari Lima Gerakan Pedang. Pedang Membelah Langit!

Pedang di tangan Ne Zha bersinar terang, dia melakukan tebasan Horizontal keatas untuk menyerang Petir Penyucian.

Blaaaar!!!!

Petir beradu dengan pedang milik Ne Zha, tangan Ne Zha terasa kebas saat menahan pedangnya, dia merasa seluruh tubuhnya mati rasa Petir ini juga berhasil menyelubung dan masuk kedalam tangannya membuat kulit kulitnya luka seperti tersayat sayat.

"Hanya orang gila yang menyerang Petir Penyucian sepertimu Ne Zha." Han Xiao menggelengkan kepalanya.

Petir Penyucian, seperti namanya petir ini digunakan untuk menyucikan dan menghukum hal yang sangat jahat serta tak termaafkan.

Entah karena apa Petir Penyucian menyerang kedua pemuda tersebut, mungkin saja karena Han Xiao berteriak pada penguasa dunia ini?

Ne Zha telah berhasil menangani Petir Penyucian setelah beberapa menit, dia menghela napas lega, melawan hal sekuat Petir Penyucian adalah mustahil sebelumnya.

Han Xiao dan Ne Zha mengetahui jika seseorang yang ingin menembus ke Alam Dewa maka mereka akan mendapatkan sebuah ujian yaitu bertahan dibawah serangan Petir Penyucian.

"Hampir saja! Hahahaha." Han Xiao tertawa saat dia berhasil lolos dari petir mengerikan itu. Kekuatannya memiliki banyak unsur negatif. Dia tidak yakin akan bertahan lama seperti Ne Zha melawan Petir Penyucian.

"Jika para orang tua di Benua lain mengetahui kau bisa dengan mudah menangani Petir Penyucian. Aku tidak tahu apakah mereka masih memiliki wajah untuk hidup! Hahaha." Han Xiao tak menghentikan tawanya.