webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 都市
レビュー数が足りません
64 Chs

berkuasa di kantor nya saja, bukan di kantor orang lain

aliya cs terus berjalan kearah meja naysila,

" pindah dari sini "tegasnya, naysila dan raisa saling pandang beberapa saat, mereka tau tujuan aliya mengusir mereka, ya apa lagi kalu bukan karena ingin semeja dengan glen, beberapa saat menimbang raisa dan naysila mengangguk, ketika mereka hendak berdiri glen malah menahanya, membuat raisa dan naysila diam di tempat

"tunggu, kenapa kalian harus pindah, kalian yang pertama duduk di sini" naysila dan raisa tau maksud glen baik tapi bagaimana pun mereka tau, aliya bukan orang yang suka di bantah apa lagi di lawan, mereka juga bisa melihat ketidak sukaan glen pada aliya, tapi dari pada mendapat masalah dengan bertengkar dengan aliya cs lebih baik mereka mengalah, toh hanya pindah meja saja apa sulitnya,

"tidak papah kak, cuma pindah tempat dusuk saja kok"balas raisa canggung karena dia tau aliya sedang memandang nya tajam,

"tapi kan.. " belum sempat glen berbicara raisa dan naysila sudah langsung bergegas pindah, melihat itu glen langsung menatap aliya dengan marah " apa kalian merasa, karena kalian senior di sini jadi kalian bisa seenaknya" jelas nada bicara glen penuh penekanan dalam setiap katanya " sikap arogan kalian benar benar memuakan" glen berdiri ingin pergi meninggalkan alia yang yang tampak teekejut dengan reaksi glen

"glen kamu mau kemana?"tanya aliya, glen tidak menjawab dia malah pergi keluar dari kantin, naysila dan raisa yang melihat itu hanya bisa mendesah pelan. tiba tiba, aliya sangat marah glen lagi lagi mengabaikan nya, dan itu lagi lagi karena naysila, di tatapnya naysila dengan penuh kebencian..

Brak... suara meja di pukul dengan keras, aliya sudah berdiri di hadapan raisa dan naysila, tatapan nya bak seorang penbunuh, 'ada apa lagi ini' itu yang ada di benak raisa dan naysila pasalnya dia sudah menuruti perkataan aliya, dan sekarang mereka malah melabraknya lagi

"ingat baik baik, urusan kita belum selesai, " ancaman aliya, bukan sekedar hanya ucapan, pasti tidak lama lagi akan terjadi sesuatu, itu pasti, aliya bukan seseorang yang bisa di remehkan, setelah itu dengan raut wajah kesal aliya cs langsung pergi dari dalam kantin.

melihat aliya cs telah pergi raisa akhirnya bisa bernafas dengan lega

"huh menyebalkan, siapa mereka berani berani nya mengancam kita, apa mereka pikir mereka hebat"raisa benar benar marah dan kesal atas sikap aliya"jika mereka tau kamu istri devian sayaputra, seorang yang sangat tampan dan terkenal, huh mereka pasti tidak akan pernah bisa menampakan diri di hadapan kita lagi, " raisa benar benar kesal dengan tingkah aliya yang arogan, sempat sekali dia ingin melawan aliya lalu merobek mulutnya yang menyebalkan itu, tapi apa daya dia hanya anak baru jika dia melakukan kesalahan bisa bisa dia langsung di keluarkan dari kampus

" sudah lah rai, untuk apa di permasalahkan, " naysila mencoba menenangkan raisa yang telah di selimuti oleh amarah " selama kita baik baik saja, tidak baik mencari masalah dengan salah seorang putri dari salah satu pemilik saham di universitas ini, kamu pasti tidak ingin mendaparkan masalah kan ?" memdengarkan penuturan itu raisa langsung tertawa terbahak bahak, membuat naysila melihat dengan bingung "ada apa?" naysila sungguh tidak mengerti tentang teman nya itu, tadi marah marah sekarang malah tertawa terbahak bahak, apa teman nya itu sudah gila !

"nay apa kamu tahu kamu bahkan memiliki seseorang yang bakan lebih berkuasa, " tutur raisa, yang di sambut dengan tatapan tidak mengerti

"aku hanya memiliki kak vian, tapi dia hanya seorang pembisnis, walau pun dia sangat di segani dan di hormati, tapi apa hubunganya dengan kampus ini, dia hanya berkuasa di kantor nya saja, tidak ti kantor orang lain"jawab naysila, dan lagi lagi raisa malah tertawa, membuat naysila semakin bingung dan kesal juga

"nay apa kamu tahu siapa pemilik dari universitas ini?"pertanyaan ini jelas bagai sebuah lelucon bagi naysila, bukan kah pas pertama kali mereka di ospek mereka di perkenalkan dengan pemilik kampus, kenapa harus di tanya lagi

"ya tau lah, pak wijaya kan, pas ospek kan sudah di beri tahu", kali ini raisa yang nenatap naysila heran, dia merasa sepertinya temanya itu memang tidak tahu apa apa

"nay pak wijaya itu hanya, apa yah sulit di jelaskan sih, intinya gini dia memang pemilik dari kampus ini, tapi dia hanya mengurus kampus saja dia bukan pemilik yang sesungguhnya, bisa di bilang dia itu tangan kanan dari si pemilik yang sesungguhnya"jelas raisa

"maksud nya gimana sih, lalu siapa pemilik kampus yang sesungguhnya?"naysila benar benar pusing memikirkan nya, risa menarik nafasnya lalu memgeluarkan nya dengan kasar, dia menatap naysila yang sedang kebingungan, riasa benar benar gemas pada temanya itu,

"nay kamu tahu, nama universitas kita?"

"sky university" jawab naysila sepontan

" dan kamu pasti tahu setiap perusahaan yang meiliki nama sky itu adalah perusahaan di bawah naungan King Sky, dan kamu tahukan presdirnya siapa?" naysila terdiam sesaat hingga dia terlonjat kaget, raisa merekahkan sebuh senyuman tampka nya naysila sudah mengerti

"kak vian, tapi bagaiman mungkin dia tidak pernah memberitahukan nya"seru naysila

" mungkin itu karena kamu tidak bertanya"balas raisa

...

Naysila baru sampai di rumah, saat di turun dari mobil dia melihat mobil sport biru terparkir di depan rumahnya, dia tahu orang yang meliki mobil jenis ini hanya dua orang devian dan alex, dan warna mobil devian merah dan sudah di pastikan itu pasti mobil alex, alex pasti datang kerumahnya untuk menjenguk devian, di pasti sudah mendengar kabar kecelakaan devian, dan benar saat naysila melangkahkn kaki nya di ruang tamu dia melihat alex dan devian yang sedang duduk di sofa sambil mengobrol asik,

"kapan kak alex datang?" pertanyaan naysila menghentikan obrolan ke dua pria tampan itu, mereka langsung melihat ke arah sumber suara,

" nay kumu sudah pulang, aku sudah dari pagi di sini, suami mu ini memaksaku untuk menemaninya, "seru alex yang langsung di plototi devian,

"jadi kak vian gak istirahat?" naysila bertanya sambil menatap marah devian

Devian " ... "

" kakak dokterkan sudah bialng selama satu minggu penuh kakak harus istirahat total gak boleh gerak dulu, ih kak vian tuh yah susah di atur, di suruh di rawat inap di RS gak mau, tapi di rumah pun gak mau istirahat, serah kakak deh mau ngapain juga" setelah meluapkan kekesalan nya naysila langaung bergegas ke kamarnya

"nay, alex yang memaksa, kenap jadi marah pada ku" bela devian, tapi naysila tidak memperdulikan nya

" Bangke lo, apaan yang memaksa, lo yang ngancem gue " bantah alex karena merasa di pitnah.

naysila sangat kesal hingga dia membanting tas nya ke tempat tidur, sebenarnya dia kesal bukan karena devian saja tapi juga karena aliya yang selalu mengancam nya,

Cklek

pintu terbuka, devian masuk ke kamarnya menggunakan kursi roda, dia tampak kesulitan saat memajukan kursi rodanya, karena dia hanya menggunakan sebelah tangan, naysila yang melihat itu sebenarnya kasihan juga tapi dia masih kesal, jadi dia mengbaikan nya lalu langsung masuk ke kamar mandi

...

setelah pulang dari rumah Devian Alex langsung bergegas pulang tapi di tengah perjalanan dia malah melihat raisa tengah berdiri di pinggir jalan, alex langaung menghentikan mobil nya tepat di depan raisa,

awal nya raisa cuek, tapi saat melihat alex dia pun langsung bertanya,

"kak alex, sedang apa di sini?" raisa langsung mengenali alex, dia juga tau namanya alex dari naysila, naysila banyak menceritakan tentang alex setelah hari di mana alex mengantarkan hp nya ke universitas,

"aku baru pulang dari rumah naysila, habis jenguk devian dan mau pulang, lalu lihat kamu di sini, kamu sndiri sendang apa?"tanya balik alex

"oh.. aku lagi nunggu taxi, tadi mobilku mogok dan udah di derek di bawa ke bengkel, " jelas raisa

" hn... kalau gitu pulang bareng aku aja " tawar alex, raisa berfikir sesaat

"gak usah deh kak, gak mau ngerepotin kak alex, " tolak raisa, sebenarnya di sangat ingin ikut alex tapi dia merasa takut nerepotin alex, cukup sekali dia merepotkan alex pada saat dia menyuruhnya untuk mengantar hp nya ke universitas

" gak usah sungkan, ayo naik aja gak baik gadis cantik nunggu taxi sendiri, nanti ada yang nyulik lagi" goda alex setengah becanda, raisa langsung tersipu malau, dia langsung salting sendiri, siap yang tidak salting, yang goda dia cowok tampan,

Raisa langsung menaiki mobil alex, setelah raisa memakai sabuk pengamanya, alex langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,

"hari ini kak alex gak kerja?" tanya raisa, karen saat raisa melihat jam, waktu menunjukan pukul 2 sing dan biasanya jam kantor paling cepat selesai pukul 4 sore

" iyah, seharian aku nemenin devian, dia bilang seharian di rumah sediri sangat suntuk, jadi dengan terpaksa deh aku harus nemenin dia, " jelas alex matanya terus fokus kedepan, memperhatikan jalan alex bukan tipe pengemudi yang suka ugal ugalan di jalan, jadi siapa pun yang naik mobil bersma nya akan merasa nyaman,

"ohh, Btw kalu boleh tau kak alex kerja di mana?"

" aku bekerja di star sky, perusahaan induatri perfileman dan modeling, kamu tentu tau kan?"

" ya aku tahu, bukan kah itu anak perusahaan king sky juga" raisa tau setiap perusahaan yng bernama sky pasti adalah perusahaan di bawah naungan king sky,

" iya, ternyata kamu tahu banyak tentang perusahaan, " puji alex secara tidak langsung

" ah tidak hanya sedikit tahu saja" sangkal raisa, " tapi memangnya kakak tidak punya perusahaan keluarga atau...en.." raisa tampak kebingungan dengan perkataan nya pasalnya dia takut salah bicara, alex juga menyadari hal itu dan dia pun demgan cepat menjawab nya

"sebenarnya aku punya perusahaan ku sendiri, di prancis, ayah ku orang prancis asli dan ibu ku orang indonesia, aku tinggl di indonesia sejak umur 15 tahun karena ibu ku ingin aku juga tau tentang kampung halam nya, dan supaya aku bisa hidup mandiri, aku di suruh tinggal di indonesia dengan adik ayah ku yang kebetulah dia merintis usahanya di sini juga, lalu setelah itu aku bertemu devian kami menjadi teman dekat dari sma, jadi pada saat aku dan dia menyelesaikna study, dia pun mengajak ku untuk bergabung di perusahaanya, awalnya aku ingin menolak karena aku berencana untuk langsung pulang ke prancis saja, tapi saat di pikir kembali, aku memutuskan untuk menerima tawaran nya saja, selain untuk membantu teman aku juga menacari pengalaman kerja, tapi setelah cukup lama bekerja di perusahaan devin aku mulai nyaman, dan kepulangan ku yang haruanya terjadi tahun kemarin aku undur, dan tentu saja ayah dan ibu ku marah, tapi setelah di jelas kan mereka akhirnya mau mengerti" alex menceritakan tentang dirinya pada raisa tanpa ragu sedikit pun, dan raisa mendrngarkan nya dengan serius

" ohh jadi gitu, salaut banget sama kak alex yang mu hidup mandiri, eh tapi selain adik ayah kakak apa kakak tidak punya sanak saudara yang lain ?"

" ada juga adik dan kakak dari ibu, tapi mereka tinggal di kota lain jadi jarang betemu, aku hanya tinggan dengan om dan sepupu ku, saja " raisa hanya mengangguk saja, sampi mobil alex berhenti di depan rumah nya, raisa awalnya bingung, karen pada saat dia naik dia tidak memberi tahu alex alamat rumah nya dan alex juga tidak bertanya, jadi bagaimana alex tau rumah nya.

" bagaimana kakak tau rumah ku?" tanya raisa sedikit bingung, alex tersenyum, dan senyumnya mampu membuat orang meleleh.

" aku tau semua tentang kamu" jawab alex santai, sedangkan raisa dia tampak mengerinyit " tidak usah di fikir kan, lagi pula aku bukan orang jahat kan, "

".... " raisa tidak menjawab, dengan sekali gerakan dia langsung turun dari mobil alex

" terimakasih telah mengantar aku pulang dan maaf merepotkan" ucap risa

" tidak perlu berterimakasih, dan aku berharap suatu hari nanti bisa mengantar kamu pulang lagi" jawab alex dengan senyum yang tidak menghang dari wajah nya, raisa hanya bisa menahan malunya, dia benar benar salah tingkah

" yaudah aku masuk dulu yah dah"

setelah raisa masuk ke rumah nya, alex pun juga langsung pergi.