webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · Urban
Not enough ratings
64 Chs

Gosip

Naysila keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian tidurnya, rambut nya tampak di tutupi oleh handuk yang melilit di kepalanya, dia berjlan ke meja riasnya, dari belakang tepatnya di atas tempat tidur devian tengah memperhatikan dengan mata yang tak berkedip, entah mengapa setiap melihat naysila, hati nya selalu tenang dan damai, kecantikan naysila adalah kecantikan alami yang di anugrahi dari tuhan untuknya, bahakan tanpa perawatan khusus seperti wanita lain, kulit dan wajah nya tetap cantaik dan indah, kecantikan seperti ini yang sangat di inginkan semua peria, kecantikah bak seorang dewi, pada dasarnya peria tidak butuh seorang wanita yang begitu mencolok akan penampilan nya, mereka cenderung menyukai wanita yang apa adanya, dengan kecantikan alami,

entah berapa lama devian mengagumi kecantikan naysila, sampai pada saat naysila sudah berbaring di sampingnya saja dia tidak menyadarinya, dia masih sibuk dengan fikiran nya, naysila sampai bingung melihat devian yang terus diam,

"kak vian kenapa?" pertanyaan naysila langsung menyadarkan devian, dengan ekspresi datar dia langsung memndangi naysila yang sudah terbaring di sampingnya,

" tidak papa" jawab devian " kamu mau tidaur?"

" iyah hari ini aku sangat lelah, aku mau tidur sebentar " jawab naysila

" tapi kamu belum makan bukan?"

" aku akan makan nanti, aku beneran sangat ngantuk" naysila memejamkan matanya saat menjawab, dia beneran kelelahan, terlalu banyak fikiran membuatnya stres sendiri,

saat devian melihat naysila sudah nernapas dengan teratur, dia memyadari kalau naysila sudah tertidur, devian jadi bingung sendiri biasanya naysila tidak seperti ini, apa benar kuliah nya hari ini membuatnya begitu lelah, devian mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang,

"halo" seru devian saat teleponya sudah tersambung

"...."

"tidak, aku cuma mau bertanya, mata pelajaran apa saja yang di ikuti naysila, "

"....."

" oh.. apa dia mengikuti sebuah acara kegiatan kampus ?"

"....."

"baiklah, tidak ada yang aku ingin tanyakan lagi"

"....."

dan setelah itu telepon di tutup devian menaruh kembali ponselnya di atas nakas, dia memdang naysila dengan mata yang sayu, tampak rasa sayang yang begitu besar di matanya, entah sebesar apa, tapi devian benar benar seperti tidak ingin kehilangan nya, naysila bagaikan berlian yang sangat berharga yang akan di jaga baik oleh devian, dia tidak akan membiarkan orang lain menyentuhnya.

...

alex tampak murung di dalam kamarnya, dia tampak sedang memikirkan sesuatu, sambil sesekali melihat ke layar ponselnya, di tampak prustasi, di lemparnya ponselnya itu ke samping dia benar benar merasa gila memikirkan nya, tak lama kemudian di ambilnya kembali ponselnya itu meliahat kelayar dengan ragu lalu... sebuah panggilan telepon terhubung, alex tampak terkejut karena jari telunjuk nya tak sengaja menekan layar ponsenya itu, saat alex ingin memutuskan panggilan suara, panggilan itu malah sudah tersambung, alex semakin prustasi dia bingung harus berbuat apa, tidak ada pilihan melainkan dia harus berbicara

"halo" sapa seorang perempuan di sebrang telepon

"halo" jawab alex, dia tampak ragu alex benar benar bingung, dia malah gelisah

" maaf siapa ini, dan ada apa yah?" tanya perempuan itu lagi, alex tampak berfikir keras

"anu.. aku alex" jawab nya singkat

"oh kak alex , ada apa? dan kak alex tau dari mana nomor ku?" tanaya perempuan di sebrang telepon itu

"en.. tidak ada apa apa sih cuma mau telepon aja, itu rahasia" jawab alex,

"ohh kirain ada apa, ih apaan sih main rahasia rahasiaan segala"

"eh btw besok malam ada acara gak?" tanya alex ragu,

"emang kenapa kak" tanya wanita di sebrang telepon yang ternyata adalah raisa, dia tampak sedang duduk di tempat tidurnya sambil mendekap guling, rambutnya terurai dan sedikit berantakan, baju tidur berwarna biru muda itu tampak pas di tubuhnya, tanpa olesn make up raisa tetap tampak cantik.

"tidak apa, aku hanya ingin mengajak jalan kamu, itu pun jika kamu mau " jawab alex, di sebrang naysila tampak bingung, tapi entah kenapa tiba tiba dia merasa bahagia, dia juga bingung kenapa bisa begitu,

"halo! raisa kamu masih di sana kan?"alex bertanya saat tidak ada jawaban dari raisa, dia berfikir telepon nya terputus

"iya kak, gimana ?" raisa malah bertanya lagi membuat alex mengerinyit

"iya itu gimana kamu mau gak jalan besok malam dengan ku"ulang alex,

"aku lihat besok aja ya kak, takut ada exskul dadakan, " jawab raisa,

"hm.. gitu ya, baiklah hubungi saja nomor ku nanti kalau sudah di putuskan mau atau tidak nya" ujar alex,

"baiklah, kalau gitu aku tidur dulu ya kak, ini udah malam banget" pamit raisa, alex tampak melihat ke jam yang ada di atas nakas nya, dan benar jam sudah menujukan pukul 10 malam,

" oke, tidurlah, selamat malam mimpi indah" ucap alex,

"iya selamat malam juga kak" balas raisa, setelah itu telepon pun terputus, alex tampak merebahkan tubuh nya di tempat tidur terukir senyum di wajah nya,

Di kamar devian, dia tengah memadang wajah naysila tanpa berkedip, di liriknya jam yang ada di dingding kamar, setelah itu dia beralih lagi pada naysila, di usapnya pipi naysila dengan lembut

"nay bangun" seru devian, naysila tampak menggeliat " ayo bangun, makan dulu, "

"hn.." naysila tampak ogah untuk bangun sehingga dia membelakangi devian, jelas devian tidak mau menyerah, wajah devian tampak maju mendekati naysila bibirnya langsung berada di depan telinga naysila

"nay jika kamu tidak mau bangun, aku akan membangunkan kamu dengan cara yang seksi,"

bagaikan sebuah sambaran petir, naysila langsung terlonjak kaget dia langsung berhadap hadapan dengan devian, di lihatnya devian tampak tersenyum menang, " ayo bangun, dan pergilah makan, " suruh devian, naysila mendelik kesal pada devian, lalu dengan malas dia langsung beranjak menuju kamar mandi, setelah selesai mencuci wajah, naysila langsung bergegas keluar kamar untuk makan.

...

Naysila keluar dari mobilnya, cuaca di pagi itu sangat cerah, tidak ada awan hitam sedikit pun yang menghiasi langit, naysila menghirup udara dengan tenang dan damai sampai dia merasakan tatapan aneh dari sekitarnya, tapi kemudian mengabaikan nya dan langsung bergegas menuju kelasnya, aji langsung pergi setelah mengantar naysila ke kampus,

Naysila merasa risih dengan setiap tatapan orang orang yang di lewatinya bahkan dia juga mendengar samar samar dirinya seperti di bicarakan lebih tepatnya dia seperti sedang di ejek dan di hina, naysila terus berjalan dengan gelisah sampai sebuah suara menghentikan langkah nya, dia mendengar seseorang memanggil nya, suara yang sangat femiliar, dia berbalik lalu melihat sosok gadis tengah berlarian menuju dirinya, dia adalah raisa,

"raisa " gumam naysila saat sosok temannya itu sudah ada di hadapan nya, dia melihat ekspresi panik di wajah raisa membuat naysila sedikit waspada,

"nay.. hah.. hah.." raisa berbicara dengan nafas yang tidak teratur, "nay kamu udah lihat berita di grup universitas?"

"belum memang ada apa? lalu kenapa kamu panik begitu" naysila bertanya sambil memperhatikan raut wajag raisa

"nay kamu lihat sediri deh"raisa langsung menyerahkan ponselnya pada naysila, raisa tampak memperhatikan raut wajah naysila awalnya saat pertama naysila melihat berita itu dia terlihat tenang tapi setelah itu wajahnya langsum membeku, tampak tatapan dingin dari matanya, seperti dugaan nya naysila belum tahu tetang berita itu saat melihat ekspresinya " nay aku percaya kamu bukan wanita seperti itu, itu pasti ulah seseorang yang iri sama kamu nay, lagi pula kamu memiliki devian, jadi untuk apa kamu berbuat seperti itu" raisa mencoba memberi semangat pada naysila dengan memberikan kepercayaan nya, tapi tiba tiba beberapa orang mahasiswa dan mahasiswi mengerumuninya

"lihat dia wajahnya polos tapi dalam nya liar" ucap seorang wanita wajahnya tidak terlalu cantik tapi dia tampak seperti wanita angkuh, dia terus menunujk nunjuk ke arah naysila sambil terus melontarkan ejekan dan penghinaan, dan di ikuti juga oleh orang orang yang ada di sekitarnya

"benar tidak tai malu"

"ihh menjikan"

"dasar jalang tak tau malu"

"benar benar memalukan, pantas saja dia selalu mengenakan barang barang mewah dan di antar jemput oleh mobil mewah, ternyata dia benar wanita simpanan"

"huh aku merasa malu menjadi seorang wanita"

"tidak tahu diri, menjual diri adalah hal yang mudah"

ejekan itu terus terlontar dari mulut orang orang yang ada di sana, tapi naysila tampak tidak terpengaruh dia tampak datar datar saja dengan ucapan orang orang itu, berbeda dengan raisa yang sangay marah bahkam mengamuk pada orang orang yang menghina naysila, dia terus membela naysila dan alahasil dia juga jadi ikut di hina, naysila menang sudah merasa bisa di hina seperti itu tapi mendengar sahabatnya juga di hina dia tidak bisa membiarkan nya, jadi dengan satu gerakan naysila langsung menyeret raisa pergi dari kerumunan itu, bagi naysila hal hal seperti ini sudah sangat biasa, orang orang memang mudah terpengaruh oleh hasutan seseorang , dan langsung membenarkan hal itu tanpa menyelidiki kebenaran, naysila terbisa membiarkan orang orang dengan asumsi dan pikiran mereka sendiri, baginya menjelaskan adalah hal yang tidak berguna karena pada akhirnya dia akan semakin di ejek, naysila mengingat saat dia masih kecil saat dia masih tinggal di panti asuhan.

Seorang gadis kecil tampak ingin merebut boneka dari naysila kecil dan naysila sendiri tidak mau memberikan nya karena itu boneka kesayanganya, sampai si gadis mendorong naysila hingga jatuh lalu seseorang datang karena tidak mau ketahuan sudah berbuat kasar pada naysila, gadis itu pun langsung berpura pura jatuh kemudian menangis sekeras keras nya, naysila tampak bingung melihay hal itu sampai dia buru buru bangun dan langsung mendekati gadis itu,

"ada apa ini?"tanya seorang wanita dewasa yang adalah salah satu pengurus panti, dia tampak kahawatir saat meliahat salah satu anak asuh nya menangis, naysila ingin menjawab tapi gadis tadi langsung memotong

"dia hiks... mendorong aku hiks.." jawab gadis itu meuduh naysila, "aku ingin hiks.. main dengan nya huks.. tapi dia malah marah hiks lalu dorong aku hiks.."

wanita dewasa itu tampak sangat marah mendengar jawaban itu

"ibu itu tidak benar, nay tidak melakukan nya, dia bohong"bela naysila

"naysila jahat hiks... "gadis itu senakin menangis dengan keras hingga tangisan nya mengundang rasa penasaran orang orang yang ada di sekitar sana,

"cukup naysila, kamu benar benar anak nakal, ibu akan menghukum kamu"

Dan setelah hari itu naysila selalu di buli oleh teman teman di panti nya, setiap dia mau membela diri dia selalu berakhir dengan mendapat hukuman dari ibu panti.

...

"Tuan ada gosip tetang nyonya di kampus "ucap reyhan yang adalah asinten pribadi dan orang kepercayaan devian, dia adalah pria keturunan korea hingga tampak kulitnya putih bagaikan susu, saking putih dan bersihnya, bahkan dia tampak seperti seorang wanita, dia jelas terlihat seperti seorang pria yang cantik, tidak heran setiap orang yang ada di sekitar devian pasti orang orang itu adalah pria pria tampan dan keren tentunya, dia tampak menyodorkan handphonenya pada devian

Devian yang saat itu sedang memeriksa beberapa berkas yang di bawa reyhan untuk nya dari kantor langsung berhenti, setelah itu dia langsung mengambil handphone itu, matanya langsung menggelap seketika,

"cari tau siapa dalang nya, dan jangan biarkan dia bisa hidup tenang setelah melakukan ini"nada bicara devian memang terdengar datar, tapi bagi reyhan dia sudah sangat mengnal devian dia tau orang seperti apa devian, dan dia juga tahu setiap ada orang yang berani menyakiti naysila jika hidup orang itu tidak menderita, orang itu pasti akan menghilang

"baiklah, kalu begitu saya permisi" saat reyhan hendak pergi, devian menahan nya,

" tunggu, sambungkan aku dengan pihak kampus, aku ingin berbicara beberapa hal dengannya " reyhan langsung menuruti perintah devian lalu langsung membuat panggilan suara dengan pihak kampus.