webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 都市
レビュー数が足りません
64 Chs

Berbunga bunga

Usai menjenguk naysila raisa kembali lagi ke rumah dengan di antar alex, jika bukan karena takut orang tuanya khawatir raisa lebih memilih untuk tinggal di rumah sakit menemani naysila, tapi alex terus membujuknya untuk pulang karena dia tau orang tua raisa pasti akan cemas nantinya, jadi lah raisa menurut untuk pulang

"kak makasih ya sudah mengantar pulang" kata raisa saat dia keluar dari mobil alex dan di susul oleh alex juga, alex menatap raisa lalu memakingkan wajahnya secara tiba tiba dan hal itu membuat raisa bingung

"kenapa masih memanggil kak ! aku ini pacarmu bukan kakak mu tau" kesal alex , mendengar itu raisa menatap alex bingung ada apa dengan alex tidak biasanya alex menuntut seperti itu, biasanya dia tidak masalah jika dirinya memanggil nya kak,

"kak alex kenapa? biasanya juga tidak masalah tapi kenapa sekarang kakak seperti ini ?" tanya raisa

"sudahlah kamu menang tidak peka, aku pulang saja" alex berjalan hendak pergi tapi langsung di tahan oleh raisa

" kamu kenapa sih ? marah gak jelas gini "tanya raisa sedikit emosi

" kamu tuh gak ngertiin aku banget, sesekali panggil aku dengan panggilan sayang kek, aku kan pacar kamu rai !" mendengar itu raisa terdiam sesaat lalu menundukan kepalanya

"aku belum terbiasa " jawab raisa jujur paslnya memang dia belum terbiasa dan jika dia memanggil alex dengan panggilan sayang atau apa lah rasanya agak canggung dan yah dia merasa malu, tapi alex seakan tidak ingin mendengar alasan itu, hal itu tidak masuk akal baginya apa sesulit itu memanggil pacarnya dengan panggilan yang romantis layaknya pasangan lain.

"ya biasakan lah bagaimana mau terbiasa jika tidak di biasakan, lagian kamu lupa kita sudah menjalani hubingan sudah hampir dua bulan dan kamu masih belum terbiasa menggilku dengan panggilan sayang " balas alex stengah kesal, sambil menatap raisa, raisa terdiam lagi dia jadi bingung harus menjawab apa tapi tetap saja sekeras apa pun dia berusaha dia pasti gugup apalagi di beri tatapan mendominasi seperti itu dari alex. dia kembali menghela nafas

"baiklah mulai sekarang aku akan panggil sa.. saya...." raisa terbata bata rasanya sulit sekali menyebut kata sayang dan hal itu langsung memancing kemarahan alex

"huh..."alex mendengus kesal mendengar raisa yang gugup terbata bata. "apa sulitnya sih tinggal bilang sayang ! sudahlah kalau kamu gak mau gak papa aku tidak akan maksa" ucap alex sedikit marah "baiklah aku pulang dulu ya dah, " alex langsung berbalik

melihat alex yang akan pergi raisa dengan cepat menghentikanya lagi

"tunggu, !" cegah raisa seketika alex langsung menghentikan langkahnya, tapi tepat saat alex berbalik raisa tersandung dan dia langsung terhuyung kedepan melihat hal itu alex dengan sigap menangkap tubuh raisa, jadi raisa jatuh di pelukan akex adegan romantis itu bertahan beberapa detik sampai raisa akhirnya tersadar dan langsung melepaskan diri dari alex

" kenapa kamu tidak berhati hati ! bagaimana kalau aku tidak menangkap mu" tegur alex dengan tatapan dingin tapi juga khawatir

sambil merapikan bajunya raisa tertunduk dan meminta maaf

"maaf tadi aku tersandung,"sesalnya, raisa mendongak menatap alex yang tampak masih marah " kak maafkan aku berjanji mulai sekarang aku akan biasakan panggil kakak dengan panggilan sayang, tapi jangan marah yah, aku butuh waktu untuk membiasakan diri," ungkap raisa, sungguh raisa ingin sekali membuat alex tidak marah lagi padanya, tapi bukan ha mudah baginya memanggi akex degan panggilan khusus secepay itu dan lagi dia belum terbiasa.

tiba tiba alex langsung menarik raisa kedalam pelukanya, dan tentu saja raisa terkejut dengan tondakan memdadak dari alex itu

"maaf kan aku juga, aku sudah bersikap egois, aku terlalu terburu buru" ungkap alex

raisa tentu saja bahagia mendengar itu, raisa membenamkan wajahnya di dada alex. alex semakin mempererat pelukanya

" jangan marah lagi ya, " pinta risa

"sudahlah, aku tidak akan pernah marah lagi sama kamu, aku sayang sama kamu, sekarang sudah malam istirahatlah aku harus pulang" ucap alex sambil melepas pelukanya, raisa hanya tersipu malu dan berjalan mundur satu langkah kebelakang

" iyah, kalau begitu aku masuk dulu, hati hati di jala yah, aku cinta kamu" teriak raisa sambil hendak berlari pergi, alex hanya tersenyum lalu berbalik hendak pergi, tapi tiba tiba raisa menarik tangan alex sontak alex langsung berbalik lagi tepat saat itu juga raisa langsung mencium pipi alex, kemudian dia langsung kabur berlari kedalam rumah dengan perasaan bahagia tapi juga malu itu untuk pertama kalinya dia berbuat hal seperti itu, dia memikirkan apa tanggapan alex nanti, memikirkan itu tiba tiba raisa menjadi resah bagai mana jika alex berfikir raisa wanita murahan, karena berani mencium laki laki seperti itu, memikirkan itu raisa jadi galau sendiri dia jadi panik,

tapi di tempat alex, setelah di cium tiba tiba oleh raisa dia terdiam mematung untuk beberapa saat, karena dia terlalu terkejut, tapi tak lama sudut bibir alex terangkat mengukir sebuah senyuman, tanganya mengelus pipi nya yang di beri ciuman oleh raisa senyum di wajah alex semakin mengembang,

alex hendak pergi lagi tapi tiba tiba raisa kembali lagi menghampirinya dan hal itu membuatnya bingung, apalagi melihat raut wajah raisa

" kak maafkan aku, seharusnya aku tidak berbuat hal seperti itu, maaf karena aku sudah lancang, tapi aku bersumpah aku bukan wanita murahan, tadi aku hanya terbawa suasana, sekali lagi maafkan aku" alex terdiam mendengar perkataan raisa. tapi tidak lama kemudian dia tertawa terbahak bahak, alex tak kuasa menahan tawanya dia langsung tertawa lepas. melihat alex yang malah tertawa, jelas raisa bingung, apanya yang lucu ? fikirnya

setelah puas tertawa alex berusaha mengatur nafasnya yang tak karuan kemudian dia menatap raisa tanganya langsung terulur menggenggam tangan raisa

" kamu tau gak ? kepolosanmu itu yang membuat aku semakin mencintai kamu, aku bahkan tidak peduli mau kamu seperti apapun juga yang terpenting kamu hanya milik aku dan kamu hanya mencintai aku, kamu paham " ucap salek sambil menjentik kening raisa.

raisa hanya mengangguk sebagai tanggapa, dia bahagia mendengar apa yang di katakan alex, dia merasa dirinya adalah perempuan paling beruntung karena alex mencintainya dan menjadi miliknya saat ini, kebahagiaanya tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata, yang jelas dia sangat bahagia,

malam itu cuaca sangat cerah, banyak bintang bertaburan di langit, keindahan itu seakan mengiringi hati mereka yang sedang berbunga bunga. alex menatap wajah cantik raisa tatapanya begitu dalam dan menghanyutkan hingga raisa merasa dirinya terhipnotis oleh tatapan alex, perlahan tangan alex terangkat memegang kepala raisa lalu perlahan dia menyusuri rambut raisa sampai tengkuknya, raisa hanya diam sambil mengedip ngedipkan matanya.

alex mendekatkan wajahnya pada raisa, tatapan alex begitu dalam, wajahnya terus semakin dekat makin dekat sampai raisa bisa merasakan hembusan nafas alex di wajahnya.

raisa memejamkan matanya, dia merasa tegang dan bingung harus merespon bagaimana.

lama dia terpejam tapi alex tidak melakukan apapun, karena merasa resah dan penasaran raisa pun membuka matanya kembali, saat dia membuka mata dia malah mendapati alex yang sedang memandanginya, sontak hal itu langsung membuat raisa tersipu malu, wajahnya seketik merahpadam,

"kenapa kamu memarah seperti itu?" tanya alex sambil tetap memandangi raisa, jelas mendengar itu raisa tau alex sedang menggodanya, dna seketika dia menjadi kesal

"ih jangan goda aku deh, tau ah kak alex nyebelin" raisa langsung berbalik membelakangi alex,

"hey kok marah sih, emang aku berbuat apa?" tanya alex pura pura tidak mengerti

" gak tau, kak alex nyebelin" rajuk raisa

"kamu marah karena aku tidak mencium mu kah ?"

"apa? e..engga siapa bilang, pokok nya kak alex nyebelin, tau ah" bukannya membujuk raisa alex malah terkekeh, raisa langsung berbalik lagi karena alex malah menertawakanya dia semakin kesal

"ih kak alex kok malah ketawain aku, tuh kan kak alex nyebelin " tangan alex terulur memegang kedua tangan raisa, kini mereka saling bertatap mata lagi.

"sudahlah ini sudah malam, kamu harus segera tidur, jaga diri yah, jangan lupa mimpiin aku, aku sangat mencintai mu good night sayang" alex kemudian mengecup dahi raisa dengan sayang, dan raisa dia malah terdiam bengong di tempatnya, sampai alex bergegas menaiki mobilnya dia hanya diam memandangi kepergian alex, setelah mobil alex melesat jauh barulah raisa tetsadar, pipinya langsung memerah lagi bagaikan kepiting rebus, apa yang dia lakukan barusan kenapa dia malah mematung, ya tuhan pikiranya jadi kacaw dia seperti orang bodoh dia malah diam kayak orang bego memikirkan itu raisa mau tak mau mengomeli kebodohanya, bahkan sampai di kamarnya saja dia langsung membenamkan wajahnya pada batal dia sangat malu, dia bahkan sampai guling guling di atas tempat tidurnya mulutnya tidak bethenti komat kamit mengomentari kebodohanya tadi,

tanpa alex dan raisa sadari dari tadi ada seseorang yang meperhatikan mereka dengan menahan rasa sakitnya

melihat keromantisan alex dan raisa dia sangat hancur hatinya seakan hancur berkeping keping, dia tidak menyangka orang yng dia ingin perjuangkan ternyata sudah bahagia bersama perempuan lain yang bukan orang lain lagi bangi dirinya.