Belum habis penderitaan Luci, atau belum habis hukuman yang dia dapatkan. Setelah mendapat setiap sengatan melalui kenakalan Evan, dia harus merelakan kesuciannya terenggut begitu saja. Rasa muak dan juga marah meledak di berbagai sisi pada tenggorokannya. Dia ingin mengumpat, tapi bibirnya bergetar berada di dalam ciuman Evan yang belum berhenti.
Bahkan setelah Evan melakukannya, bahkan setelah darah itu keluar dan mengakhiri satu garis batas milik Luci, lelaki itu masih belum berhenti. Dia bersikeras ingin memandikan Luci.
Tentu saja Luci menolak tegas. Gadis itu mencoba untuk meninju Evan, mencoba untuk melumpuhkan CEO itu dengan kekuatannya yang sudah melemah. Tapi hasilnya sia-sia. Evan tetap mendapat kemenangan di semua kesempatan ini.
"Menurut saja atau aku akan melakukannya lagi. Apa kau mau lagi, hm?" Ucapan Evan disertai ancaman yang tidak main-main, setidaknya Luci harus belajar banyak tentang apa yang baru saja terjadi beberapa saat yang lalu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください