Melihat betapa kekanakan dan bertapa terpesonanya Evan saat ini kepada Luci telah membuat Tuan John, yang memandang sedari tadi, senyum-senyum sendiri. Lelaki itu sudah berlalu untuk masuk ke dalam restoran mewah di depannya dengan meninggalkan Evan yang masih menuntun Luci layaknya seorang putri.
Ini bahkan masih siang, jika Evan ingin memperlakukan Luci layaknya di dalam sebuah pesta dansa, bukankah setidaknya CEO itu melakukannya nanti malam saat pertemuan mereka dengan Nyonya Besar?
Mengetahui betapa manis dan sopan Evan saat ini telah membuat Luci merasa tersanjung. Demi memenuhi permintaan Nyonya Besar untuk mencari pasangan (walau ini semua hanyalah kontrak belaka) Evan ternyata mau menekan egonya sebesar mungkin, begitu pikir Luci.
'Seingatku Tuan Evan sudah tidak mau menyentuh gadis kan? Walau hubungan kami ini jelas adalah teman yang merangkap sebagai rekan bisnis, akan tetapi siang ini dia benar-benar seperti seorang pangeran,' pikir Luci.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください