webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · 幻想
レビュー数が足りません
276 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Pertemuan yang Ditakdirkan

Butuh tiga puluh menit sebelum Edwin bisa memaksa kakaknya keluar dari sebuah kafe di Distrik Perbelanjaan. Dia berjalan di samping kakaknya dan berniat kembali ke kompleks apartemennya. Tingkat emosi yang tinggi membuat kepalanya memanas, digabungkan dengan suhu di luar membuatnya bisa meledak kapan saja.

Dari pada dikatakan makan siang, Lisa sebenarnya hanya memesan makanan manis. Jadi mereka pergi ke kafe yang terkenal di kalangan perempuan karena menyediakan menu dengan banyak kandungan gula. Di situlah alasan kenapa Edwin begitu marah. Lisa dengan licik menyeretnya masuk ke sebuah tempat yang dipenuhi gadis-gadis remaja. Tampaknya Lisa masih bertekad menjerumuskan Edwin pada jurang asmara. Selama Lisa menyantap parfait spesial yang hanya dijual di kafe itu, Edwin berjuang keras menahan diri untuk tidak menumpahkan emosinya.