Semilir angin lembut menerbangkan helai demi helai rambut panjang Selena yang terikat tinggi. Dalam perjalanan menuju ke rumahnya, gadis itu tak henti-hentinya tersenyum. Di tangannya, sebuah rantang berisi makanan pemberian Bunda Warda dia bawa.
Sebelum pulang dari rumah sang sahabat, dia di tawari di antar Christine tapi dia menolak karena bisa pulang sendiri. Padahal, maksud Christine bersedia menemani Selena pulang tak lain adalah karena ingin lolos dari les privat terakhirnya yang akan berlangsung pukul lima sore.
Namun Selena yang memahami sangat baik sifat sahabatnya itu, tak segan untuk mengatakan tidak. Dan alhasil, Christine dibuat cemberut oleh gadis itu sebelum pulang.
Rumah Selena merupakan rumah sederhana satu lantai dengan perkarangan yang cukup luas. Eksterior bangunannya sudah lama, bahkan cat dindingnya pun sudah berubah warna.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください