Calvino tak bisa menyembunyikan kegundahan hatinya, wajahnya menyirat beban berat, dan Calista tahu ada yang tidak beres di sini, ada hal besar yang di sembunyikan darinya.
Akan ku cari tahu sendiri setelah aku keluar dari rumah sakit nanti. Calista membatin dengan tetap mengunci tatapannya pada sepasang manik hitam.
"Tidurlah baby!" Mengusap puncak kepalanya.
"Aku tidak bisa tidur, ini masih sore."
Leonard memutar bola matanya. "Apa kau mau mendengarku? Kau belum tahu kan gimana ceritanya Damian bisa menikah di usinya yang terbilang sangat muda?" Kedua mata Calista langsung menyipit, ia coba mengingat – ingat tentang Damian. Leonard segera menjelaskan bahwa Damian itu lelaki yang di jumpainya di pesta pernikahan waktu itu.
"Oh, aku ingat sekarang. Memangnya gimana ceritanya?"
"Dia menikahi wanitanya karena terpaksa."
"Maksud mu?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください