Makan malam dilewatkan dengan sangat romantis bermandikan cahaya lilin bertaburan kelopak mawar putih yang menebar keharuman. Bibir kokoh terus saja menyungging senyum bahagia bermanjakan wajah cantik yang semakin menyilau keindahannya diterpa cahaya lilin.
Beratapkan langit dengan dikelilingi hamparan luas yang dipenuhi beraneka ragam mawar telah menjadi saksi bisu dari sejoli yang sedang meliukkan tubuh mengikuti irama.
Alunan saksofon semakin mencipta suasana romantis. Menenggelamkan sejoli yang sedang dimabuk asmara. Sementara tanpa mereka ketahui mata jahat telah mengintai. Dia bagaikan malaikat pencabut nyawa yang siap mengantarkannya ke Surga.
"Lelah, hum?" Suara bariton yang menggelitik pendengaran Calista terdengar seksi, memaksanya mendongakkan wajah hingga saling beradu tatap dengan sepasang iris biru yang selalu menghujaninya dengan tatapan penuh cinta.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください