Setelah kepergian Kiara kini hanya tinggal mereka berdua. Suasana semakin mencekam berpadukan wajah tampan yang masih saja menegang. Dia tetap tidak mau mendekat. Tatapannya mengunci pada wajah cantik dengan amarah memuncak yang tidak dapat lagi dia tutupi.
Hembusan nafas berat mengiringi deru nafas Calista. Tidak hanya Darren yang diselimuti amarah memuncak, Calista pun juga dilanda rasa yang sama namun coba dia tahan.
Calista tidak suka pada pertengkaran terlebih dengan Darren yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
Acara pertunangan yang akan digelar dalam dua hari lagi dan berlanjut ke pernikahan telah menekan egonya yang melambung tinggi. "Duduklah!" Pinta Calista yang sama sekali tak diindahkan. Meskipun begitu Calista masih tetap mencoba bersabar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください