Malam itu, Chaewon baru saja keluar dari kamar mandi dengan piyama satinya setelah selesai membersihkan diri. Kyuhyun yang telah duduk di atas tempat tidur, menyuruh Chaewon untuk mendekat dan Chaewon pun berjalan ke tempat tidur. Kyuhyun menarik tubuhnya untuk duduk dalam dekapannya. Kyuhyun menenggelamkan wajahnya dalam rambut Chaewon, menghidup dalam-dalam aroma tubuhnya.
Chaewon terdiam untuk beberapa saat, sedang berpikir. "hey..umm" Chaewon awalnya sedikit ragu untuk mengangkat topik yang akan dia bahas itu.
"apa?" tanya Kyuhyun yang masih asik dengan kegiatannya.
"aku ingin pernikahan kita diundur"
Kyuhyun berhenti dari kegiatannya dan dengan dahi berkerut tak suka ia bertanya "kenapa lagi?"
Chaewon menyandarkan kepalanya pada bahu Kyuhyun agar dapat melihat wajah Kyuhyun yang berada dibalik tubuhnya "aku harus membuat featured tentang dirimu. Dalam artikel ini akan dibahas tentang julukanmu sebagai Bujangan yang paling diminati, dan pernikahan kita akan kontras dengan hal ini"
Kyuhyun memutar kedua bola matanya jenga "oh please. Kenapa hal itu penting? Pernikahan kita lebih penting"
"salah satu sponsor kami memberikan syarat seperti itu bila kami tidak ingin mereka menarik dananya. Tentu saja ini penting untuk kelangsungan majalah Fashion"
"memang tidak ada sponsor lain selain mereka?"
"ada, tapi kupikir ini ide yang bagus juga untuk penjualan majalah Fashion, karena sebelumnya tidak ada media cetak yang menulis artikel mendalam mengenai dirimu. Yang akan dapat profit juga perusahaanmu 'kan? Bagaimana?" Chaewon menjauhkan tubuhnya agar dapat menatap mata Kyuhyun "hanya sampai majalah ini keluar bulan depan" Chaewon menggapai wajah Kyuhyun lalu mendaratkan kecupan di pipinya.
"apa kau sedang membujukku?" walau sedikit senang tapi Kyuhyun tak akan mudah untuk setuju.
"ya"
"kenapa harus menunggu bulan depan? Tidak bisakah kalian merilisnya secara online? Akan lebih cepat dan bebas biaya juga"
Chaewon kembali menyandarkan punggungnya pada dada bidang milik Kyuhyun "kau tidak setuju untuk menunggu sampai bulan depan?"
"aku bisa menunggu hingga minggu depan tapi tidak bulan depan" Kyuhyun mengecup puncak kepala Chaewon.
Chaewon mendesah berat "aku akan mencoba berbicara pada sponsor kami. Kalau mereka menolak kau harus mengganti rugi"
"aku bahkan berani membayar dua kali lipat agar kau meninggalkan artikel itu dan menikah denganku besok"
"sudahlah" Chaewon berguling ke kasur dan menarik selimut menutupi tubuhnya.
"apa sekarang kau sedang merajuk?" Kyuhyun merasa terhibur mendapati sisi baru Chaewon.
Kyuhyun memeluk tubuh Chaewon dari belakang "ternyata kau itu imut juga" kekehnya. Tangan Kyuhyun menyelinap ke dalam baju tidur Chaewon, menyentuh perutnya. Chaewon yang mendapati sentuhan itu, seketika bergidik akibat sengatan aneh yang menjalar ke sistem sarafnya.
"apa dia suka bergerak?" tanya Kyuhyun seraya mengusap-usap perut Chaewon.
"terkadang, tapi lebih banyak diamnya. Dia anak yang sangat tenang" Chaewon mengulum senyumnya.
Tiba-tiba saja Chaewon teringat akan suatu hal, ia membaringkan tubuhnya yang sedari tadi memunggungi Kyuhyun "hey, aku ingin mengajukan perjanjian pra-nikah"
Kyuhyun mengangkat satu alisnya heran "katakan"
"aku ingin hak asuh anak ada padaku. Aku tahu anak ini juga penting untukmu, tapi suatu saat nanti jika kita berpisah aku tidak ingin memperebutkan hak asuh anak. Jadi lebih baik kubicarakan di awal"
"kita baru saja akan menikah, kau malah membicarakan perpisahan" protes Kyuhyun yang juga ikut berbaring. Ia menghela nafas berat "sepertinya kau benar-benar tidak ada niatan untuk bersamaku"
Chaewon menatap Kyuhyun, ia ingin mengatakan bahwa bukan itu yang dia maksud, tetapi apa daya bibirnya terkatup rapat. Chaewon masih belum berani untuk menyimpulkan perasaanya terhadap Kyuhyun.
Kyuhyun balas menatap Chaewon "kau terdiam. Apa aku benar?" suaranya terdengar murung.
Beberapa detik mereka bertukar tatap, Chaewon merasa bersalah karena kebimbangan hatinya. Tidak tahu harus bagaimana lagi, akhirnya Chaewon menelusupkan lengannya ke pinggang Kyuhyun, memeluknya. Berharap agar kegusaran hatinya terobati, Kyuhyun juga balas mendekapnya erat.
"aku belum dapat menyimpulkan perasaanku. Karena ini adalah yang pertama bagiku"
"ya, ini juga yang pertama bagiku" Kyuhyun mengecup kening Chaewon dan kembali berbicara dengan nada dan tatapan yang serius"aku juga akan mengajukan syarat. Meski kita berpisah, kau tetap menjadi milikku dan tidak ada satupun yang boleh merebutmu dariku".