"Saya ingin mandiri. Nanti saya bisa pulang setiap liburan!" ucap Alara Karin dengan suara tegas.
Tuan Akara Emir Yilmaz kehilangan kata-kata. Tiba-tiba saja putrinya ini menjadi seorang yang keras hati dan pemberani. Akara Emir Yilmaz seperti tidak mengenali Alara lagi. Dia kehilangan Alara yang manis, patuh dan penurut.
Alara Yilmaz membuat syarat yang tidak bisa di tawar.
"Hanya aku yang berhak atas diriku. Aku berhak memilih seseorang yang menjadi pasanganku!"_ Alara Karin berkata dalam hati. Dia tidak mempedulikan tatapan Zein Heflin Khan yang memandangnya dengan senyum aneh.
Sementara itu, sikap nyonya Mumtaz Yilmaz kebalikan dari sikap suaminya. Dia malah tersenyum senang, putrinya ini telah berubah. Alara Yilmaz jadi pemberani dan punya sikap untuk jelas.
Zein Heflin Khan mendengarkan percakapan keluarga Yilmaz di depannya dengan perasaan terkaget-kaget.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください