Gaea melemparkan ponselnya asal ke ranjang, dan menepuk keningnya.
Dari percakapan sore tadi sudah jelas bila Maria masih menyukai ide menjodohkan itu, Sophia pasti gagal membujuk.
Satu-satunya harapan sekarang hanya Ayahnya, Noah.
Gaea juga belum mendapat pesan atau ajakan untuk tinggal di rumah orang tuanya. Ia akan senang hati menyambutnya setidaknya lebih baik di sana bisa menghindar bertemu Rainer meskipun Eryk termasuk juga.
Apakah karena Maria juga?
Tok. Tok. Tok.
"Eh?" Gaea mendengar suara pintu diketuk.
Apa mungkin Sophia?
Gaea tersenyum memikirkan bila itu Sophia, berlari kecil untuk membukakan pintu. Tapi bukan wajah ibunya yang hangat melainkan wajah Eryk yang datar.
Eryk sungguhan kemari?
Eryk yang awalnya hanya biasa berubah menyipit tidak senang melihat Gaea hanya mengenakan handuk. Ia segera masuk ke dalam mendorong punggung Gaea, "Kau ini, nanti ada yang lihat."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください