"em.. itu.." Mata biru mengacak rambutnya sendiri kesulitan mengungkapkan isi hati. "Aku ingin melakukan itu pada istriku., Apakah kau pikir aku bisa melihat ekspresi kesakitan karena hal itu pertama kali untuknya.," suara bersemangat diakhiri dengan frekuensi rendah melemah.
"Itu?! Itu!? Dari tadi Itu-itu mulu.. apa maksud anda?? Haaah kepalaku bisa pecah!" Dokter Tio sedang di liputi kebingungan menghadapi pasien unik bin ajaib, tapi tidak bisa di marahi apalagi di hina. Dokter ini hanya bisa mengeluh dan menelan kejengkelannya sendiri.
"Itu.. Em.. Ach! Kamu pasti akan menertawakanku habis-habisan," entah bagaimana ceritanya yang memasang wajah jengkel malah Mahendra.
"Tidak mungkin aku berani tertawa," meyakinkan, padahal di dalam hatinya: _Ya.. Kecuali kamu sangat lucu seperti dulu_ batin Dr. Tio mengingat bagaimana tuan muda ini minta obat pereda 'jatuh cinta'.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください