Dengan sorot mata penuh penyesalan, wanita itu berkata, "Aku mau minta maaf atas perangaiku yang tidak menyenangkan selama kita tinggal satu atap, Mas. Hal itu seringkali terjadi di luar kemauanku. Depresi yang kualami akibat tak mampu memberimu keturunan benar-benar membuatku terpuruk."
Selanjutnya wanita itu menghela napas panjang. Ditatapnya sang suami dengan sorot mata bersahabat. Lalu ia melanjutkan ucapannya, "Aku senang kau akhirnya menemukan wanita yang mampu memberimu apa yang tak sanggup kuberikan. Tuhan tidak tidur. Ia memberikan apa yang patut diperoleh umatNya yang baik hati. Aku sudah menghubungi pengacaraku agar mempercepat proses perceraian kita."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください