webnovel

Setiap Kata Adalah Perintah. Apakah Dia Sedang Melatihku Sebagai Seorang Prajurit?

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Wajah Jiang Mianmian sangat pucat dan sudut bibirnya sedikit bergetar, dia berpikir seharusnya menikah dengan Zhan Muqian adalah jalan keluar baginya. Sementara wajah pria itu tanpa ekspresi untuk beberapa saat, dia tampak serius dan termenung.

Jiang Mianmian menggertakkan giginya, tentu saja cara ini berbeda dengan apa yang dilalui oleh pasukan khusus untuk mendapat pelatihan. Dia hanya perlu bermain dengan panglima bajingan ini dan secara langsung sudah bisa mendapat pelatihan seperti anggota pasukan khusus dalam beberapa detik.

Zhan Muqian akhirnya buka suara dengan tatapan serius tanpa ada gurauan sedikit pun dalam ekspresi wajahnya, "Kemampuanmu sangat buruk, tapi kamu masih memiliki waktu selama tiga bulan untuk bisa memperbaiki dan meningkatkannya. Aku akan menyediakan guru les terbaik dalam semua bidang mata pelajaran untuk membimbingmu."

Begitu mendengar perkataan Zhan Muqian, Jiang Mianmian dengan segera memalingkan kedua matanya dan ingin mengumpat lagi. Tetapi dia tidak memiliki keberanian, dia hanya bisa berpura-pura patuh pada pria yang ada di hadapannya itu.

"Besok malam pukul 19.30 akan ada guru les yang telah aku sediakan untuk membimbingmu. Setelah selesai, sopir yang telah bersiaga akan mengantarmu pulang ke rumah." Kata Zhan Muqian kepada Jiang Mianmian.

"Setiap kata adalah perintah. Apakah dia sedang melatihku sebagai seorang prajurit?" Tutur Jiang Mianmian dalam hati sambil mengarahkan mata besarnya ke atas lalu melirik Zhan Muqian.

***

Keesokan pagi di kantor pusat.

Mata Zhan Muqian terbelalak dan terlihat garang setelah menerima dan melihat data yang dikirim oleh ajudannya. Sang ajudan sangat ketakutan saat melihat ekspresinya, hingga kakinya gemetaran dan tidak bisa berdiri tegak. Pagi ini, dia menyuruhnya pergi ke SMA Gezhi untuk meminta seluruh data laporan mengenai Jiang Mianmian. Laporan itu berisi nilai ujian juga laporan mengenai segala tingkah laku gadis itu.

Ketika mendapatkan data itu sang ajudan tidak membacanya sama sekali dan langsung menyerahkannya kepada Zhan Muqian. Hanya saja melihat ekspresi bosnya yang kaku saat ini dia tahu bahwa sang panglima benar-benar sangat marah setelah mengetahui isi data laporan Jiang Mianmian. Terutama perihal prestasi, sejak dipindahkan ke SMA Gezhi pada kelas 2, tidak ada satu ujian pun yang bisa di lewatinya dengan baik. Bahkan dia nyaris tidak lulus dalam ujian mata pelajaran Bahasa Mandarin, dia hanya mendapat nilai sebesar 59 poin.

Gadis ini mungkin dengan sengaja melakukannya. Akan tetapi, memangnya tidak ada satu orang pun yang bisa mengendalikannya? Yang lebih menyeramkan adalah nilai ujian mata pelajaran Bahasa Inggris dan matematika bulan lalu. Bahasa Inggris mendapat 39 poin dan matematika… 8 poin? Batin Zhan Muqian dalam hati.

Pertama kali Zhan Muqian melihat Jiang Mianmian adalah ketika baru bisa berjalan, beberapa tahun kemudian dia melihatnya tumbuh menjadi putri kecil. Gadis itu sempat meninggalkan Jincheng selama 2 tahun dan ketika kembali, sang putri kecil telah berubah menjadi seorang gangster kecil. Menurut generasi, seharusnya gadis itu memanggilnya paman kedua. Jika gangster kecil itu dibesarkan sendiri oleh dirinya, dia bersumpah untuk menghukumnya dan memberinya pelajaran terbaik.

Selain hasil ujian, yang membuat Zhan Muqian geram adalah catatan perilaku buruknya. Jiang Mianmian tercatat tidak mengikuti kegiatan penelitian selama 5 hingga 12 kali. Dia juga merokok, minum minuman keras dan selalu berkelahi dimana-mana. Selain itu dia pernah kepergok oleh pemimpin sekolah di sebuah hotel bersama dengan seorang pria.

Zhan Muqian menutup data itu dan ekspresi wajahnya terlihat muram. Bagus sekali. Dengan siapa dia menyewa kamar hotel? Bagaimana bisa dia menyewa dengan usia yang belum cukup umur? Apa yang dilakukannya di kamar hotel? Batinnya. Dia butuh penjelasan yang sangat 'detail' dari Jiang Mianmian suatu saat.

***

Pukul setengah tujuh malam.

Jiang Mianmian sudah bersiap untuk makan, setelah itu Zhan Muqian yang berada di seberangnya berkata dengan dingin, "Habiskan sup yang ada di mangkok, setelah itu makanlah permen karet." 

Jiang Mianmian mengambil minum kemudian dengan nada marah berkata, "Kapan guruku akan datang?"

"Sudah datang, sekarang ini dia sedang menunggu di lobby. Habiskan sup mu dan kamu akan memulai ujian."

Wajah kecil Jiang Mianmian tiba-tiba pucat, "Ujian apa?"

Zhan Muqian menjawab dengan ekspresi wajah yang datar, "Uji kemampuanmu sebelum les."

***

Tidak lama setelah melaksanakan serangkaian tes, hasil ujian Jiang Mianmian keluar, dia mendapat 5 poin untuk ujian matematika dan 38 poin untuk ujian Bahasa Inggris. Ketika guru les memberikan kertas dari Xiao Wang Ba yang merupakan hasil ujiannya kepada Zhan Muqian, pria itu menghela napas panjang dan kemudian menggebrak meja, "Jiang Mianmian, datang ke sini!"