webnovel
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Malaikat Penjaga

“Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · 幻想
レビュー数が足りません
386 Chs
#ROMANCE
#CINTA
#FANTASI
#MASALALU
#PENGORBANAN
#KENANGAN

DI KEHIDUPAN YANG LAIN (6)

"Bisa tidak kau berhenti menatapnya?" tanya Dageus pada Serefina dengan sebal. Suaranya terdengar sangat tidak menyenangkan untuk didengar. "Dia itu pria brengsek," gerutunya.

Mendengar bagaimana Dageus menjelek- jelekkan Jedrek, Serefina mendelik padanya dengan sikap bermusuhan.

"Apa? Memangnya aku salah bicara?" tanyanya dengan sebal.

"Kalau kau bukan teman masa kecilku, maka sudah kupastikan kau akan kuhajar hingga tidak bersisa," gerutu Serefina, tidak kalah sebalnya.

"Kalau kau bukan temanku dari kecil, kau pikir aku akan mau membuang- buang waktu dan nafasku yang berharga untuk memberitahumu kalau kau begitu bodoh untuk mengharapkan dia lagi?" tanya Dageus dengan kesal. Dia lalu menjitak kepala Serefina, cukup keras hingga membuat wanita itu mengerang kesakitan.

"Apa- apaan kau ini? Cari mati ya?! Sakit tahu!" Serefina mengusap kepalanya.