webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 142-Curiga

Sabrina dan Azka saling melempar tatapan. Sabrina paham dengan maksud Azka yang mengkhawatirkan mamahnya. Namun, Bu Yeni tetap saja tak mau pulang.

"Ya sudah, Mah. Aku bantu untuk tidur di sofa ya, Mah," ucap Sabrina. Ia kemudian mendorong Bu Yeni dan membantunya untuk tidur di sofa yang berada di ruangan Azka. Karena Azka saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap vviv dengan penjagaan ketat di depan ruangan karena ia sebagai saksi berikut korban penculikan.

Bu Yeni sudah berbaring di sofa dan menutup kelopak matanya. Sabrina kemudian kembali duduk di kursi, di samping Azka. Ia menggenggam telapak tangan Azka, mengusapnya dengan lembut sambil berkata.

"Mas, aku sangat merindukanmu. Saat berita itu datang kepadaku, perasaanku hancur aku bahkan tak bisa mengendalikannya," lirih Sabrin seraya menatap suaminya amat dalam.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください