"Sudah siap belum, sih?" Suara ibu mereka kembali terdengar. Kali ini sudah lebih dari sekedar marah. Mungkin karena pengaruh lapar yang sudah tak bisa lagi ditahannya.
"Sudah, kami tinggal meletakkan makanan di atas meja. Ibu duduklah, aku akan mengambilkan piring dan juga sendok. "Cindy, kamu ambil gelas dan isi dengan air, ya?" Sofi memerinta untuk membagi tugas.
Dua orang di sana sibuk dengan kegiatan mereka, sedangkan dua lainnya hanya datang dan mengambil posisi duduk. Jelas sekali tidak adil. Namun, apa yang bisa dilakukan dengan itu semua? Merimanya dengan terpaksa adalah satu-satunya jalan yang paling aman.
Cindy masih takut dengan kehadiran ibu tirinya di sana. Ingatannya tenang sang ibu tiri yang menamparnya karena masalah sepele masih melekat dalam hatinya. Meski begitu, ia masih harus erlihat tenang saat duduk dan makan bersama nanti. Kalau boleh, sepertinya Cindy lebih akan memilih untuk makan sendirian saja dalam kamarnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください