"Di rumah. Kenapa?"
"Ibu gua sakit Ran."
"Sakit apa?"
"Ga tau. Pingsan."
"Bawa ke rumah sakit."
"Gua takut. Ayah gua ga bisa di telepon. Kayanya lagi rapat deh. Kakak gua juga kerja."
"Yaudah gua ke rumah lu sekarang."
"Iya, gua tunggu. Thanks ya Ran."
Tanpa membalas masalah Mas Arsa yang kemana karena tidak membantu aku, Randi langsung mau ke rumah aku untuk membantuku. Padahal kalau aku jadi dirinya, pasti aku akan menanyakan kemana kekasih hatinya yang selama ini di damba-dambakan. Belum lagi aku dan Randi sudah beberapa bulan ini tidak terlalu dekat, tetapi dia masih bisa selalu ada untukku.
Sambil menunggu kedatangan Randi ke rumahku, aku berusaha untuk membangunkan Ibuku dari pingsannya. Syukur lah akhirnya Ibuku sadar juga, tetapi keadaannya masih sangat lemas. Ibuku saat ini sulit sekali untuk untuk bernafas.
"Ibu kenapa? Gimana sekarang perasaan Ibu?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください