Gifa membawakan air hangat namun dia,tidak berkata apapun kepada Hanan. Hanan pun tahu jika air itu untuknya dia segera minum.
"Pakde ... kena apa ini?" tanya Aidil, mendengar itu Gifa mendekat dan membalikkan lengan kanannya Hanan.
Gifa menghela napas lalu menatap.
"Jangan menatapku seperti itu," tegur Hanan, Gifa mengambilkan obat oles. Lalu duduk di depan suaminya dan mengobati.
"Oma bu."
"Jangan bilang sama Oma buyut, nanti Oma buyut menangis. Pakde kan bilang, kalau menjadi laki-laki harus kuat," tegur Hanan, Aidil mengangguk.
"Mau ke Ayah," ucap bocah ganteng itu setelah mengerti dengan perkataan Pakdenya, Aidil berlari.
"Tapi bisakan jujur sama aku?" tanya Gifa menatapnya, Hanan tetap diam.
"Heh ... sudahlah, diam saja terus," ujar Gifa beranjak mengambil hijab lalu pergi.
Hanan dengan kaos putih turun ke ruang makan.
"Dari mana semalam?" tanya Oma, Hanan mengecup punggung tangan Oma, lalu Hanan menarik kursi dan duduk di meja makan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください