Keluar dari vila mewah itu, Samael disana langsung melihat sebuah mobil sport mewah yang di kursi kemudi, terlihat sosok Har yang sedang merokok menunggunya.
"Yo, masuk." sapa Har dengan sombong.
Samael mengangkat bahunya dan membuka santai pintu mobil: "Jangan merokok di dalam, aku agak tidak tahan dengan bau rokok."
"Oke." Har menghembuskan nafasnya dan kemudian memadamkan api di rokok sebelum membuangnya sembarangan di luar.
Segera dia menginjak pedal gas dan mobil melaju dengan suara auman monster yang membuat mobil lain di jalan membuka daerah untuk mobil ini lewat.
Jangan bercanda, jika lecet, mungkin mereka tidak mampu membayar uang ganti cat ulang mobil oke?
"Bagaimana rencananya?"
"Tentu saja berlaku dengan bagus, kau pikir siapa aku?" Samael tertawa sombong, "Kita hanya harus memberikan umpan pada orang-orang bodoh itu, dan kasus selesai!"
"....Hmmm....Begitu." Har menjawab dengan acuh tak acuh sebelum akhirnya dia menggoda Samael: "Ngomong-ngomong saudaraku, kau berbau parfum wanita. Katakan, kau tidak berselingkuh bukan?"
"Tsk, itu bisa dikatakan aku berselingkuh tanpa sadar. Lagipula pesonaku terlalu hebat." katanya sambil mengibaskan rambutnya sombong.
Samael kemudian menarik pakaiannya sedikit dan berbisik, "Ini seharusnya bau parfum dari Wanda dan Kalika, juga Alisha."
"Hah? Oy oy oy oy! Wanda juga kau makan ?! Sialan, dia sekretarisku tahu !!!" Har merasa kepalanya hijau di atas sana, dan itu masih hijau yang sangat luas!
Dia menatap Samael marah, tapi Samael dengan pandangan tabah menepuk pundaknya: "Jangan khawatir, kita melakukannya saat mabuk. Aku bahkan tidak ingat apa yang terjadi semalam yang sedikit membuatku kesal!"
"Maksudku, sayang sekali untuk memberikan NTR pada sahabatku tapi aku tidak ingat!~"
"Sialan !!! Lain kali aku bertemu Wanda, aku akan menghapus semua jejakmu padanya!"
"Haha, coba saja. Jangan salahkan aku jika Wanda mengingat rasaku dan meninggalkanmu~~"
Har terlihat menggertakkan giginya keras, sementara satu tangannya terlihat memukul-mukul Samael dengan acak yang jelas berhasil dihindari dengan mudah olehnya.
Setelah beberapa saat bertengkar, Har tiba-tiba memiliki pemikiran: "Jika aku tidak salah, Kalika yang kau sebut itu, Bos dari Eastern Group bukan?"
"Heh, Ya. Ada apa memangnya?"
Har membuka mulutnya dan berkata: "Kurasa, kau akan bermasalah nanti. Mereka pasti tidak akan melepaskanmu, kecuali kau menjelaskan dengan benar dan berani bertanggung jawab, atau jika Kalika ini menerima hasilnya."
"Jangan meremehkan kebudayaan Asia mengenai Monogami dan Kesucian Wanita mereka. Bahkan bisa dikatakan kalau mereka maniak perawan. Jika Kalika, kau makan....Bung, kau akan menghadapi masalah lain."
"Huhhhhh....Kau masuk akal lagi."
Bahkan jika itu bukanlah karena dia ingin, tapi tetap saja dia melakukannya!
Jika itu di Dunia sebelumnya, maka ambil saja Kalika dan urusan selesai. Tapi disini, itu konsepnya berbeda!
Samael hanya bisa merencanakan: "Aku hanya bisa berharap dia melupakan ini, atau jika tidak, aku mungkin harus mengakuisi rencana lain...."
"Haha, ternyata kau masih punya bola." Har mengejeknya.
Dia berpikir bahwa Samael akan bermaksud untuk tidak mengambil inisiatif, tapi sepertinya dia salah. Dia sudah menyiapkan rencana lain, dan itu masih sesuatu yang gila!
Samael memutar matanya jijik, "Apakah kau berhak mengatakan aku punya bola? Sialan, aku bahkan mampu mengambil alih perusahaan keuangan dengan aset 1.3 triliun dolar, apalagi masalah sepele seperti ini?"
"Hoho, itu semua berkat usahaku juga tahu?"
"Booodoh, sekarang saham bisa dimainkan kapan saja dan uang bisa didapatkan bahkan jika aku melakukan sex...."
"Ya Ya Ya, membual adalah jalan ninjamu. Intinya, kau mengakui bahwa kau berselingkuh. Apakah kau perlu bantuanku untuk membuat kartu hijau Arab Saudi? Itu akan membantumu untuk berpoligami~"
Har mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan sebuah KTP disana, "Lihat, aku sudah punya. Tinggal menunggu waktu ketika aku menikahi wanita-wanitaku~"
"Brengsek! Kau sudah siap sejak lama ?!" Samael terkejut."
"Tentu saja! Jadi, apakah kau ingin memberitahu ini pada Istrimu dulu? Perlu izin, tapi jika itu terjadi, harus ada darah yang keluar tahu? Hohoho~~"
"....Bung, kau masih meremehkan Lia ku." Samael memang merasa sedikit bermasalah.
Tapi! Masih ada tapinya! Bagaimanapun, Lia berasal dari Dunia dengan legalisasi poligami yang sudah tersebar luas. Seharusnya reaksinya tidak akan terlalu besar bukan?
Jadi Samael dengan sombong mengatakan: "Lia pasti memaafkanku!"
...
.
.
.
...
"Hooohhh, Hmmm....Jadi, bisa dikatakan kalau kau mabuk dan bermain tangan dengan wanita lain?"
Samael menggaruk kepalanya ketika duduk di sofa, sementara Har mencoba menahan tawanya disana sembari merekam kejadian momen penting ini!
Laelia melipat kedua kakinya sombong, dan dia menatap Samael dengan sakit kepala disana: "Bukankah kau sudah berjanji untuk hanya mencintaiku di Dunia ini saja?"
"Mana buktinya?"
"Ahhh, sayang, itu tidak disengaja."
"Penismu tidak disengaja?"
"....Kuh, kenapa kau mempelajari kata-kata kotor ini ?!" Samael merasa Lia sudah berubah, "Sayang, aku memang berjanji, tapi, pada akhirnya bukan aku yang salah....Kalika juga tidak salah."
"Lalu siapa yang salah ?!"
"Aku tidak salah, tapi Dunia yang salah !!!"
Laelia menghela nafas ketika dia mendengarnya. Dia benar-benar paham ini mungkin akan terjadi cepat atau lambat, tapi tetap saja, itu agak sakit...
Dia berdiri dan duduk di pangkuan Samael disana.
Dia memang mencium bau parfum wanita yang khas, dan itu membuatnya semakin sedih. Bagaimanapun, Samael masihlah suami miliknya!
Dan, mungkin Samael benar. Pikirannya, agak berubah secara dia sudah lama tinggal di Dunia ini dan selalu bergaul dengan Atira yang benar-benar menganut konsep monogami.
Jadi wajar jika dia agak terdistorsi...
"Samael!" Laelia langsung memeluk Samael dan menggigit daging di dada Samael: "Jangan banyak alasan lagi, kau itu salah! Jadi, apa yang akan kau lakukan pada Kalika ini ?!"
"Apakah kau perlu membicarakan ini?"
"Tentu saja!"
Laelia menjauhkan diri dari pelukan Samael, kemudian dia mengelus perutnya saat berkata dengan sedikit senang sekaligus sedih: "Kau harus menjelaskan semua ini pada kedua putri kita, aku hamil tahu !!!"
"Puffff....Uhuk, uhuk, uhuk...fuck!"
Har tiba-tiba menyemprotkan air yang dia minum, terbatuk beberapa kali, dan akhirnya dia mengucapkan kata kotor!
Dia memandang Laelia dan Samael dengan terkejut....perkembangan cerita ini sudah terlalu keras bagi anak dibawah umur!
Dan Har hanya bisa mengatakan ini pada Samael: "Saudaraku, kau....akan menjadi ayah?"
"Aku, juga terkejut! Lia, putri itu..."
Laelia mendengus dan membuang muka, "Aku hamil, dan menurut dokter, sudah tiga minggu!"
Samael membuka mulutnya dan memandang Har yang sudah berjalan menuju dirinya saat ini.
Kedua bajingan ini saling pandang, sampai akhirnya Har mengajukan lagi:
"Kau mungkin benar-benar harus membuat kartu hijau Arab Saudi dan lakukan poligami !!!"