"Benar, Nona," jawab Tino.
Daisy menopang dagunya di meja makan dan menghela nafasnya entah untuk yang ke berapa kalinya. Ia menunggu Tino selesai membuat makan malam dan kemudian di tengah kebosanannya, ia sadar bahwa dirinya belum mandi.
"Saya mandi dulu, Tino," ucap Daisy memberitahu.
"Baik, Nona."
Daisy masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan diri. Ia bahkan tidak tahu sejak kapan Zen membelikan baju-baju Ibu hamil dan mengemasinya di koper. Rasanya Daisy sangat bodoh sekali karena meragukan segala kemampuan Zen selama ini.
Pikir Daisy saat dulu, Zen hanya diam dan tidak akan bertindak jauh. Nyatanya, semua berbalikan. Jika dibanding Raka dan Jeremy dengan Zen, mereka tidak apa-apanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください