"Hmm ... tapi ada satu masalah lagi, sih." Wega mentap ke arah kakinya yang berbalut sneaker warna putih.
"Eh, apa?" Glabela May berkerut. "Kamu nggak boleh pacaran?" terkanya.
"Kalau itu aku juga nggak mau, May. Tapi ini soal orang tuaku," tukas perempuan berjilab ungu tersebut.
May tak menyangkal, sahabatnya itu memang semenjak putus dengan Gani, tak pernah menjalin hubungan dengan siapa pun. Lebih tepatnya karena memang ada insiden yang pernah terjadi.
Sebuah asumsi tiba-tiba terbit di otak May. "Eh, jangan-jangan mereka itu saudara jauh kamu yang orang tua kamu kenal?"
"Ya enggak lah, May," bantah Wega telak.
"Lah, terus?"
"Kamu tahu kan ayahku orangnya gimana?"
May mengangguk. "Iya. Dia membatasi pergaulan kamu dari para lelaki, kan?" tanya nya yang langsung dibalas anggukan oleh Wega. "Terus dia juga bakal ngamuk banget kalau ada teman cow---eh, jangan-jangan ayah kamu tahu mereka datang?" terkanya yang merasa jika tebakannya pasti tidak meleset.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください