Setelah Galaksi berpamitan dengan May untuk kembali pulang ke rumah, May langsung masuk ke toko dengan senyum yang ia umbar. Wega yang sedang menyiram tanaman hanya tersenyum datar, membuat May malah cengar-cengir.
"Kok malah cengar-cengir?" protes Wega yang pura-pura tak tahu.
May malah tertawa pelan. "Nggak papa kok, cuma lagi bahagia aja."
"Iya deh, iya, yang tadi dapet cipika sama cipiki," ledek Wega lalu meneruskan kegiatan menyiramnya.
Mata May melotot. Ia kaget, bagiamana bisa sahabatnya itu tahu jika dirinya baru saja mendapat ciuman dari suaminya. Tak mungkin hanya kebetulan semata.
May mengernyit bingung. "Tahu dari mana?"
"Kalian melakukannya memang di balik mobil biar nggak ada yang lihat, tapi mobil suamimu kan parkirnya di depan toko. Ya, jelas aku bisa lihat," paparnya yang sukses membuat May malu setengah mati.
"Ah, Ya Allah ... malunya aku!" May lantas berjongkok lalu menutup wajahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com