Wanita itu berbalik, dua tangannya berada di bahu Kurnia sementara Kurnia memeluk pinggangnya. Seakan masih merasa kurang, Kurnia mengusap-usap bokong Hesti. Kembali bibir mereka menyatu.
"Anda tahu," ujar Hesti dengan suara yang lirih, "aku tidak akan menyesali apa yang sudah terjadi. Aku rela melakukan apa saja untuk bisa membuat Anda tenang, Pak Kurnia."
Kurnia tersenyum, kembali ia melumat bibir Hesti yang merekah itu. "Kau masih saja memanggilku dengan kata Pak Kurnia."
Hesti mengerang halus dengan wajah mendongak dan mata terpejam ketika Kurnia mencumbui lehernya. Hesti meremas-remas rambut Kurnia yang basah sebab kucuran air dari shower itu tidak berhenti sama sekali.
Ciuman itu turun ke dada, dan salah satu puncak gunung kembar di dada Hesti berakhir di dalam mulut pria tersebut. Seakan menemukan mainan baru, mulut Kurnia bergerak-gerak seolah hendak memompa keluar air susu di dalam payudara tersebut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください