"Hah?" lagi-lagi kening pemuda itu mengernyit. "Kau pasti sedang bercanda, kan?"
Delima memandang wajah gagah itu, lalu menggeleng dalam senyuman.
"Apa ini bukan sesuatu yang aneh bagimu?" tanya Keisha, lagi.
"Aneh?" ulang Delima. "Bukankah kamu sudah pernah melakukan hal yang sama?"
Ya, memang benar, sih. Di dalam kamar itu dua hari yang lalu, pikir Keisha. Hanya saja… Keisha memandang ke arah Delisa dan Delia di balai-balai beberapa meter di belakang mereka.
Tentu saja, pikir Keisha lagi. Kehadiran dua orang itu di sana mendatangkan sedikit rasa segan dan malu bagi Keisha jika dia harus membuka bajunya.
"Tapi di sana ada ibu dan nenekmu, Delima," bisik Keisha pada gadis tersebut.
Delima memandang ke arah yang sama, lalu kembali ke wajah Keisha.
"Di mana salahnya?" tanya gadis itu.
"Astaga…" Keisha nyaris saja mencubit pipi gadis tersebut.
"Aku hanya memintamu membuka baju, tidak memintamu telanjang."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください